Sebanyak 15 tenaga kerja Indonesia dari Malaysia menggunakan KMP Satria Pratama jurusan Batam-Kualatungkal, menjalani tes kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19, ketika tiba di Pelabuhan Roro Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambimereka berusaha kelabuhi petugas, kalau ditanya mereka mengaku bukan TKI namun setelah digeledah baru ketahuan bahwa mereka TKI
"Para TKI tersebut langsung ditangani medis setempat sebelum diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing dengan menggunakan ojek yang ada dan sebagian dijemput oleh pihak keluarga masing-masing," kata Kapolres Tanjungjabung Barat AKBP Guntur Saputro di Tanjungjabung Barat, Sabtu.
Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Tanjungjabung Barat Taharrudin membenarkan adanya para TKI dari Malaysia yang tiba di daerah setempat untuk selanjutnya ditangani tim medis Puskesmas Tungkal I guna mencegah penyebaran virus corona baru itu.
Mereka semula tidak mengaku sebagai TKI. Namun, Polres Tanjung Jabung Barat menggeledah barang yang dibawa dan menemukan bukti bahwa mereka TKI.
"Iya ada 15 TKI tidak ada yang melaporkan diri dan mereka berusaha kelabuhi petugas, kalau ditanya mereka mengaku bukan TKI namun setelah digeledah baru ketahuan bahwa mereka TKI asal Malaysia," kata Guntur Saputro.
Baca juga: Ratusan TKI tiba di Batam
Ia menyebut jumlah TKI sekitar 15 orang. Mereka juga sudah ditangani secara medis sebagaimana SOP Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tanjungjabung Barat.
Hasil sementara penyaringan kesehatan oleh petugas Puskemas Tungkal I, mereka dinyatakan normal dan suhu badan tidak ada yang di atas 38 derajat Celsius.
Mereka juga menjalani penyemprotan disinfektan di Pelabuhan Kualatungkal, membersihkan tangan dengan menggunakan cairan, pengecekan suhu badan, dan penjemuran selama sekitar 20 menit.
Para TKI itu akan kembali ke wilayah Kabupaten Tanjabbar, seperti Senyerang dan sekitarnya.
Baca juga: Ratusan TKI pulang dari Malaysia mulai "banjiri" Riau
Baca juga: Plt Gubernur ingin TKI dari Malaysia tidak menumpuk di Kepri
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020