• Beranda
  • Berita
  • Kanada larang orang dengan gejala COVID-19 gunakan pesawat atau kereta

Kanada larang orang dengan gejala COVID-19 gunakan pesawat atau kereta

29 Maret 2020 12:09 WIB
Kanada larang orang dengan gejala COVID-19 gunakan pesawat atau kereta
Warga Kanada kembali setelah terdampar di Maroko akibat pembatasan penerbangan yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Bandara Internasional Montreal-Trudeau di Montreal, Quebec, Kanada, Senin (23/3/2020). (REUTERS/CHRISTINNE MUSCHI)

Ada tanda-tanda harapan

Kanada tidak akan mengizinkan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernafasan COVID-19 menggunakan penerbangan domestik atau kereta penumpang antar kota, kata Perdana Menteri Justin Trudeau pada Sabtu.

Langkah itu merupakan pembatasan perjalanan terbaru yang bertujuan untuk mencegah penyebaran wabah corona.

Pemerintah Trudeau telah lama mendesak warga Kanada yang merasa sakit untuk tinggal di rumah, tetapi ia mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers harian di luar kediamannya bahwa Transport Canada sekarang telah meresmikan aturan perjalanan itu saat kasus COVID-19 terus meningkat.

Trudeau melakukan karantina mandiri setelah istrinya dinyatakan positif terkena virus itu. Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Sophie Gregoire Trudeau mengatakan dia "telah dinyatakan sehat oleh dokter saya dan Departemen Kesehatan Masyarakat Ottawa."

Pembatasan perjalanan domestik Kanada akan mulai berlaku pada hari Senin siang waktu setempat.

Ditanya bagaimana penyaringan penumpang akan berubah, Trudeau mengatakan pemerintah memberikan alat baru untuk maskapai dan kereta api. Transport Canada kemudian mengatakan, staf perusahaan penerbangan dan perusahaan kereta api akan menanyakan pertanyaan kesehatan penumpang dan mencari gejala yang terlihat.

Namun peningkatan langkah penapisan itu tidak menawarkan jaminan bahwa orang yang sakit tidak akan naik, karena mereka dapat menyembunyikan gejala, kata Howard Njoo, wakil kepala petugas kesehatan masyarakat Kanada, dalam konferensi pers terpisah.

Kanada telah mengkonfirmasi 5.153 kasus corona, dan 55 kematian, kata pejabat kesehatan. Sementara jumlah kasus meningkat, tingkat peningkatan di British Columbia, provinsi Pantai Pasifik di mana penularan komunitas pertama kali dilaporkan, tampaknya melambat, kata Pejabat Kepala Kesehatan Masyarakat Theresa Tam.

"Ada tanda-tanda harapan," katanya kepada wartawan di Ottawa.

Namun, di Provinsi Quebec, jumlah kasus melonjak 24% pada kemarin menjadi hampir 2.500, lebih dari dua kali lipat provinsi lain. Empat kematian tambahan menjadikan total kematian di Quebec mencapai 22.

Pos pemeriksaan baru polisi akan mulai membatasi lalu lintas yang tidak penting ke delapan wilayah Quebec pada Sabtu, Wakil Perdana Menteri Quebec Genevieve Guilbault.

Ontario melarang acara publik dan pertemuan lebih dari lima orang pada Sabtu.

Air Canada, maskapai terbesar di negara itu, mengatakan akan mengoperasikan penerbangan khusus yang mengembalikan orang Kanada dari Aljazair pada Selasa, dengan penerbangan tambahan dijadwalkan dari Peru dan Ekuador.

Kedutaan besar China di Ottawa mencuit bahwa Bank of China pada Jumat telah menyumbangkan pasokan medis ke Kanada, termasuk ribuan masker, kacamata dan sarung tangan.

Trudeau telah menghadapi kritik di dalam negeri karena mengirim peralatan pelindung ke China pada Februari, sebelum kasus COVID-19 melonjak di Kanada.

Sumber: Reuters
Baca juga: Kanada akan abaikan paten obat dan alat kesehatan saat wabah corona
Baca juga: Kanada tutup perbatasan, masyarakat diminta tetap di rumah
Baca juga: PM Trudeau akan diisolasi setelah istrinya tertular corona

​​​​​​​

Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020