Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa meminta pengadaan logistik dan alat pelindung diri (APD) medis oleh Kementerian Pertahanan RI untuk tenaga medis di 68 Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) diinventarisasi dengan baik.Jangan sewenang-wenang membagi begitu saja sama rata. Enggak boleh
"Jangan sewenang-wenang membagi begitu saja sama rata. Enggak boleh," kata Andika berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Andika mengatakan semua logistik dan APD harus dapat dikelola supaya jangan sampai terjadi kebocoran distribusi karena ada yang tidak disiplin dalam pengalokasian APD dan logistik tersebut.
“20 ton APD yang kita terima, jangan sampai 68 Rumah Sakit TNI AD (RSAD) tidak dialokasikan. Logistik yang sudah kita punya, harus dapat dikelola. Jangan sampai ada yang menimbun untuk diri sendiri, inventarisir semua yang ada,” ucap KSAD menegaskan.
Baca juga: Antisipasi virus corona, Rumah Sakit TNI AD disiagakan
Selain itu, Andika juga memberikan kewenangan kepada Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dalam penggunaan dana Badan Layanan Umum (BLU) untuk pengadaan suplai serta peralatan yang dibutuhkan dalam menghadapi COVID-19.
"Saya memberikan kewenangan kepada RSPAD untuk menggunakan dana BLU dalam pengadaan suplai serta peralatan yang dibutuhkan dalam menghadapi COVID-19,” ujar Andika.
Baca juga: KSAD tambah 49 tenaga medis bantu RSPAD tangani COVID-19
Dalam video telekonferensi yang berlangsung Jumat (27/3) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa ikut memantau pengadaan cepat laboratorium rapid test dan perlengkapannya, pelatihan petugas medis untuk menggunakan ventilator dan mensinkronkan komunikasi dari pusat (RSPAD) ke 68 Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD).
Andika mengatakan sinkronisasi komunikasi tersebut dilakukan untuk menjaga kestabilan, baik dalam komunikasi maupun pergerakan petugas medis, dalam penanganan dan pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kalau ada yang ragu untuk mensinkronkan komunikasi dari 68 RSAD kepada RSPAD lapor saya,’" tukas KSAD.
Baca juga: KSAD usul pasang alat pemantau pasien di ruang isolasi RSPAD
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020