Presiden Joko Widodo meminta agar sistem pelayanan informasi di rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 terintentegrasi dan dapat diakses secara dalam jaringan atau daring sehingga mempermudah masyarakat untuk mengetahui ketersediaan ruangan pelayanan.Sistem yang terintegrasi dengan online sehingga semuanya bisa lebih cepat terlayani.
Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui video conference tentang Laporan Tim Gugus Tugas COVID-19 dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, meminta agar sistem pelayanan informasi di RS rujukan bisa terintegrasi secara daring atau online.
“Termasuk ketersediaan ruangan di rumah sakit darurat (untuk COVID-19), seperti di Wisma Atlet, betul-betul sistemnya dibangun,” kata Presiden.
Kepala Negara menginginkan agar sistem yang dimaksud itu bisa terbangun secara daring sehingga memudahkan masyarakat mengaksesnya.
“Sistem yang terintegrasi dengan online sehingga semuanya bisa lebih cepat terlayani,” katanya.
Baca juga: Jubir: RS Darurat Wisma Atlet untuk kurangi beban RS rujukan
Joko Widodo (Jokowi) mengaku mendapatkan banyak laporan dan keluhan dari masyarakat terkait masih kerapnya mereka belum mendapatkan pelayanan yang sesuai harapan dari rumah sakit rujukan.
Baca juga: Ombudsman minta RS rujukan COVID-19 dilengkapi instrumen kesiapsiagaan
Bahkan, katanya, banyak di antaranya yang terpaksa ditolak setelah datang ke rumah sakit tersebut karena ketidaktersediaan ruangan.
Oleh karena itu, dengan sistem daring yang terintegrasi, Presiden sangat berharap hal tersebut bisa diminimalkan dan membuat layanan kesehatan kepada pasien semakin optimal dan mudah diakses masyarakat.
Baca juga: Gubernur: 62 RS di Jatim bisa dijadikan rujukan tangani COVID-19
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020