Padahal tabir surya tetap harus dikenakan meskipun Anda sedang melakukan isolasi mandiri di dalam rumah. Berikut penjelasan dari para ahli dermatologi.
"Ini adalah miskonsepsi umum, bahwa Anda tidak perlu mengenakan tabir surya saat berada di dalam ruagan," ujar ahli dermatologi Joyce Park kepada Allure.
Park menjelaskan bahwa kaca jendela pada umumnya dapat menahan sinar UVB, namun tidak dengan sinar UVA yanng dapat menembus lebih jauh daripada sinar UVB.
"UVA berkontribusi pada penuaan dini di kulit seperti bercak hitam dan keriput. Selain itu, UVA juga dapat meningkatkan potensi kanker kulit," jelas Park.
Oleh sebab itu Park merekomendasikan tabir surya yang dilengkapi dengan SPF meskipun Anda sedang berada di dalam ruangan, apalagi bila Anda lebih sering duduk di samping jendela dengan ruangan yang dipenuhi sinar matahari.
Hal serupa juga dinyatakan oleh ahli dermatologi dari Mount Sinai Hospital di Kota New York, Amerika Serikat, Joshua Zeichner.
"Tabir surya tetap diperlukan meskipun Anda berada di dalam ruangan. Bila Anda duduk di dekat jendela, sebenarnya Anda sama seperti berada di luar ruangan, terpapar sinar UVA yang menjadi penyebab utama penuaan dini dan kanker kulit," kata Zeichner.
Dalam penggunaannya, tabir surya tetap harus dikenakan setiap dua atau tiga jam sekali. Lantas bagaimana bila produk tata rias seperti alas bedak yang Anda gunakan sudah mengandung SPF?
Menurut Hadley King, salah seorang ahli dermatologi di kota New York, bila produk tata rias yang dikenakan sudah mengandung SPF berspektrum 30 (SPF30), maka itu sudah cukup.
"Namun jangan lupa oleskan tabir surya di area terpapar sinar matahari lainnya seperti leher ataupun tangan, karena bahaya dari sinar ultra violet," ujar King.
Baca juga: Pakaian pelindung matahari lebih baik dari tabir surya?
Baca juga: Empat mitos tabir surya
Baca juga: Remaja, lakukan tiga langkah ini agar kulit sehat
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020