Pesan itu menyebutkan seorang dokter di China bernama Li Wenliang menemukan seduhan teh panas yang mempunyai kandungan Methylxanthine, Theobromine, dan Theophylline yang dapat menangkal virus pada manusia.
Li, dalam pesan itu, juga diklaim menyebut rumah sakit di China telah menyajikan teh panas kepada pasien tiga kali sehari.
Berikut narasinya pesan itu:
"_ Breaking News dari Xinhua _
* Dr. Li Wenliang *, Dokter pahlawan Tiongkok yang dihukum karena mengatakan yang sebenarnya tentang Virus Corona dan kemudian meninggal karena penyakit yang sama, telah mendokumentasikan kasusfile untuk tujuan penelitian dan dalam kasusfile mengusulkan penyembuhan yang secara signifikan akan mengurangi dampak COVID - 19 Virus pada tubuh manusia.
Bahan kimia Methylxanthine, Theobromine dan Theophylline merangsang senyawa yang dapat menangkal virus ini pada manusia dengan minimal sistem kekebalan rata-rata.
Apa yang lebih mengejutkan adalah bahwa kata-kata rumit Bahan Kimia yang begitu sulit bagi orang-orang di China untuk mengerti sebenarnya adalah Seduhan Teh Panas yg dikonsumsi oleh Orang China dan India.
YA, Teh reguler kami memiliki semua bahan kimia ini di dalamnya, Methylxanthine utama dalam teh adalah kafein stimulan, Methylxanthines lain yang ditemukan dalam teh adalah dua senyawa yang secara kimiawi serupa, Theobromine dan Theophilin.
Pabrik teh secara otomatis telah menciptakan bahan kimia ini sebagai cara untuk mengusir serangga dan hewan lainnya.
Siapa yang tahu bahwa salah satu solusi untuk virus ini adalah secangkir teh sederhana. dan itulah alasan mengapa begitu banyak pasien di China lebih cepat disembuhkan. Staf rumah sakit di Cina telah mulai menyajikan Teh Panas kepada pasien 3 kali sehari, Dan efeknya akhirnya di Wuhan "Pusat Pandemi ini" telah terkandung dan penularannya hampir berhenti.
Silakan bagikan pesan ini kepada teman dan keluarga Anda untuk membuat mereka mengetahui tentang berkah ini dalam bentuk TEH di dapur, Sesering mungkin minum Teh Panas, akan menolong Anda.
@tadi beritanya juga ada di Indosiar"
Namun, benarkah teh dapat menyembuhkan COVID-19?
Penjelasan:
Dr Li Wenliang memang adalah seorang benar dokter di China yang bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Dia adalah dokter mata yang dianggap sebagai orang pertama mengeluarkan peringatan tentang wabah virus corona di Wuhan.
Namun, berdasarkan penelusuran, tidak ada satu pun artikel yang menyebut Li Wenliang telah mengatakan senyawa kimia di dalam teh dapat melawan virus penyebab COVID-19.
Mengacu pada laporan AFP, tidak ada bukti meminum teh dapat menyembukan orang dari COVID-19.
Diretur Institut Penelitian Medis Sri Lanka Dr. Jayaruwan Bandara, dalam laporan itu, mengatakan teh mungkin dapat meningkatkan imunitas, tidak ada penelitian tentang manfaat meminum teh bagi pasien COVID-19.
Pesan kabar bohong tersebut sebelumnya telah beredar di luar negeri dalam bahasa Inggris. Lantas pesan itu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Di sisi lain, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum ada vaksin dan obat khusus untuk mencegah atau mengobati COVID-19.
Namun, sejumlah vaksin dan obat sedang melalui tahapan pengujian klinis.
WHO mengatakan cara paling efektif untuk melindungi diri dari COVID-19 adalah dengan sering menuci tangan, menutup mulut saat batuk dengan siku atau tisu, dan menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang yang batuk atau bersin.
Klaim : Teh dapat menyebuhkan COVID-19
Rating : Salah/Disinformasi
Cek fakta: Benarkah vaksin COVID-19 sudah beredar? Ini faktanya
Cek fakta: Benarkah WHO larang penggunaan obat dengan kandungan ibuprofen?
Pewarta: TIM JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020