Sebanyak 343 warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur, dipulangkan dalam rangka pencegahan wabah COVID-19.mengingat saat ini Rutan Cipinang telah mengalami kelebihan kapasitas tampung
"Pada Rutan Cipinang akan dikeluarkan warga binaan sebanyak 343 orang untuk asimilasi atau pun integrasi di rumah dalam rangka penyebaran virus COVID-19," kata Kepala Rutan Cipinang Muhammad Ulin Nuha di Jakarta, Rabu.
Aturan terkait pemulangan warga binaan itu didasari atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Nomor 10 tahun 2020 tentang syarat pemberian asimilasi dan hak integrasi kepada warga binaan dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Cegah COVID-19, KPK perpanjang penundaan kunjungan tahanan
Baca juga: Kedatangan ditolak warga, Tujuh TKA China diterbangkan lagi ke Jakarta
Baca juga: Gerakan mudik warga Jakarta ubah masa puncak COVID-19, kata pakar UB
Sesuai ketentuan tersebut, asimilasi ditetapkan setengah dari masa pidana, sementara untuk integrasi adalah 2/3 dari masa pidana.
Mereka yang dipulangkan adalah warga binaan yang tersangkut kasus pidana umum.
Ulin menyambut baik kebijakan itu mengingat saat ini Rutan Cipinang telah mengalami kelebihan kapasitas tampung.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, Presiden, Menteri yang sudah mengeluarkan penetapan sehingga kondisi Rutan Cipinang yang over kapasitas alhamdulillah sudah tertangani dengan baik," katanya.
Adapun jumlah warga binaan rutan Cipinang saat ini mencapai 4.350 orang dari kapasitas normal berkisar 1.000 orang.
"Jadi nanti kami keluarkan sebanyak 343 orang warga binaan, otomatis akan berkurang," katanya.
Ulin memastikan bahwa sampai saat ini warga binaan di Rutan Cipinang masih negatif untuk virus COVID-19.
"Mudah-mudahan dengan adanya keputusan dari menteri untuk pencegahan di Rutan Cipinang dapat kita kendalikan dengan baik," demikian Ulin.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020