• Beranda
  • Berita
  • Pembuat perhiasan di Rusia buat liontin berbentuk virus corona

Pembuat perhiasan di Rusia buat liontin berbentuk virus corona

1 April 2020 14:09 WIB
Pembuat perhiasan di Rusia buat liontin berbentuk virus corona
Liontin bentuk virus corona dari perusahaan perhiasan Rusia (via REUTERS/INSTAGRAM/Dr.Vorobev)
Wabah virus corona menjadi dijadikan inspirasi oleh perusahaan perhiasan di Rusia yang biasa membuat ornamen dengan tema obat dan sains. Mereka memperkenalkan liontin bentuk virus corona, langkah yang dianggap tidak sensitif oleh sebagian orang.

Dilansir Reuters, ketika gambar mikroskopis virus corona muncul beberapa bulan lalu, perusahaan perhiasan Dr. Vorobev di Kostroma berpikir virus berbentuk rumit itu bisa jadi inspirasi koleksi baru.

Dijual secara daring seharga 20 dolar AS (Rp333.252), liontin itu berbentuk bulat dengan duri-duri di sekelilingnya, mirip seperti virus yang menyebabkan penyakit pernapasan akut COVID-19.

"Orang-orang mulai membelinya, mengunggah produk itu di media sosial," kata Pavel Vorobev, pendiri perusahaan, kepada Reuters.

Baca juga: Corona hingga banjir, inspirasi busana "Kemelut" karya Ariy Arka

Baca juga: "Hand sanitizers" dan masker jadi aksesoris wajib di LFW 2020
Liontin bentuk virus corona dari perusahaan perhiasan Rusia (via REUTERS/INSTAGRAM/Dr.Vorobev)


"Tak peduli betapa menyedihkan, ini telah jadi tren. Ini punya efek viral."

Perusahaan itu juga memproduksi liontin berbentuk jantung, paru-paru dan heliks ganda DNA.

Merespons tuduhan tidak sensitif, Vorobev mengatakan liontin ini tidak dibuat dengan maksud mengeruk keuntungan dari krisis global.

"Pengikut kami di media sosial adalah orang-orang terhormat --dokter dan orang yang berhubungan dengan dunia medis," kata dia, menambahkan sebagian pasien yang pernah terkena virus corona juga membeli liontin untuk menghadiahi staf medis yang merawat mereka.

Baca juga: Casio diskon 25 persen, antar gratis selama #dirumahaja

Baca juga: Enam pagelaran busana yang ditunda akibat virus corona

Baca juga: Dampak virus corona pada industri fesyen global

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020