9 PDP COVID-19 di Magelang dinyatakan sembuh

1 April 2020 15:59 WIB
9 PDP COVID-19 di Magelang dinyatakan sembuh
Kepala Dinas Kota Magelang, Sri Harso. ANTARA/HO Humas Pemkot Magelang/am.

Selama 24 jam ini keadaan statis

Sebanyak 9 orang dari 14 pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Magelang dinyatakan sembuh dan sudah pulang, kata Kepala Dinas Kota Magelang, Sri Harso.

Sri Harso di Magelang, Rabu, menyebutkan dari sejumlah pasien sudah pulang tersebut, yakni RSUD Tidar Magelang sebanyak 6 orang, RST dr Soedjono 2 orang, dan RSJ dr Soeroyo Magelang 1 orang.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam video conference dengan sejumlah wartawan di Kota Magelang.

Ia menyebutkan berdasarkan laporan hingga pukul 12.00 WIB di Kota Magelang ada 168 orang dalam pemantauan (ODP), kemudian dari 14 PDP itu 9 pasien sudah pulang, 2 masih dirawat, dan 3 orang meninggal yang salah satunya positif COVID-19.

"Selama 24 jam ini keadaan statis, mudah-mudahan keadaan ini bisa lebih baik di hari kemudian," katanya.

Baca juga: Pemkot Magelang membatasi kendaraan masuk kota antisipasi COVID-19
Baca juga: Kota Magelang perpanjang belajar di rumah bagi siswa, cegah corona


Menyinggung penyediaan alat pelindung diri (APD), dia mengatakan Dinkes Kota Magelang terus berusaha sekuat mungkin untuk mencukupi, baik dari donatur, membeli sendiri, dan bantuan dari provinsi.

"Hari ini datang lagi sekitar 40 APD di Dinkes dan langsung didistribusikan ke rumah sakit dan puskesmas. Kemarin datang 400 APD juga langsung diberikan ke puskesmas dan rumah sakit," katanya.

Ia menuturkan besok juga ada bantuan dari donatur di Jakarta sekitar 300 APD, kemudian donatur dari Yogyakarta juga menyanggupi menyediakan 400 APD yang mudah-mudahan Sabtu (4/4) dikirim 240 APD dan sisanya minggu depan.

"Tadi malam saya juga dapat WA dari teman DPR juga menawarkan 100 APD kemungkinan minggu depan juga akan datang. Alhamdulillah dari hari ke hari APD cukup walaupun tidak standar, standarnya sekitar 90 persen dari pada tidak, karena yang standar itu produk impor yang barangnya terbatas," katanya.

Baca juga: Sejak pandemi COVID-19, PMI Kota Magelang kekurangan stok darah
Baca juga: Pasien dalam pengawasan COVID-19 di Magelang meninggal
Baca juga: UMM bagikan cairan pembersih tangan, karya mahasiswa

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020