"Saya sudah memberikan sosialisasi kepada masyarakat di kampung-kampung agar tingkatkan produksi pertanian lokal terutama sayur-sayuran dan umbi-umbian mengantisipasi kesulitan besar dan kebutuhan pokok lainnya di tengah situasi wabah virus Corona," kata Bernard Sagrim di Maybrat, Rabu.
Dia mengatakan dampak pembatasan akses masuk Kabupaten Maybrat sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona akan menyulitkan masyarakat mendapat kebutuhan pokok, terutama makan siap saji seperti mie instan dan sebagainya.
Baca juga: Empon-empon petani hutan dibeli KLHK untuk disalurkan ke tenaga medis
Baca juga: Legislator serukan lindungi petani dari impor dan penanganan COVID-19
Menurut dia, sejak dahulu masyarakat Maybrat tidak diajarkan untuk bergantung hidup pada makan siap saji seperti mie instan dan sebagainya karena tanah yang subur anugerah Tuhan membuat masyarakat setempat menggantungkan hidup pada hasil pertanian lokal.
"Kami masyarakat Maybrat sejak dulu hidup dengan hasil pertanian lokal terutama umbi-umbian seperti Keladi, Petatas, Kasbi, dan Labu dan itulah budaya sesungguhnya masyarakat Maybrat," ujarnya.
Di tengah situasi wabah COVID-19 saat ini Pemerintah Kabupaten Maybrat membatasi mobilisasi orang maupun barang yang tentunya akan berdampak pada perekonomian terutama ketersediaan makanan instan dan beras yang berasal dari luar daerah.
Karena itu, Bernard Sagrim mengajak masyarakat Maybrat untuk kembali utamakan budaya lokal bercocok tanam dan meningkatkan produksi umbi-umbian hingga kebutuhan pangan tetap terpenuhi di tengah wabah virus Corona.
"Situasi tanggap wabah virus Corona saat ini, saya berharap masyarakat tidak keluar daerah tetapi pergi ke kebun untuk meningkatkan produksi pertanian umbi-umbian dan sayur," kata dia.*
Baca juga: Kementan: Bawang putih dan gula pasir titik berat pangan saat Covid-19
Baca juga: Realokasi anggaran COVID-19 perlu diarahkan untuk ketahanan pangan
Baca juga: Kementan gandeng produsen pangan jagan ketersediaan pasokan
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020