"Tempat ini kita sediakan sebagai tempat beristirahat dan menginap untuk para tenaga medis selama bertugas dalam penanganan COVID-19," kata PLT Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan penyediaan tempat istirahat tersebut merupakan salah satu langkah kecil yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh, sesuai dengan komitmen, protokol dan norma-norma yang harus dikerjakan dalam menangani virus corona.
Ia mengatakan asrama tersebut tidak hanya di tempatkan oleh tenaga medis, tapi juga pekerja kebersihan dan tenaga pengamanan yang bertugas di ruang penanganan pasien COVID-19.
Baca juga: Pemkab Aceh Besar distribusikan APD dan disinfektan
Baca juga: Pelajar SMKN 2 Banda Aceh Ciptakan pelindung wajah
Baca juga: ODP di Aceh sebanyak 893 orang, PDP bertambah satu
"Kita melakukan ini agar para tenaga kesehatan, tenaga kebersihan dan pengamanan tidak langsung berbaur dengan keluarga setelah bekerja untuk mengantisipasi kekhawatiran penyebaran virus corona," kata Nova.
Ia mengatakan penyediaan tempat ini bukan karena para tenaga kesehatan sudah terinfeksi, namun langkah preventif jauh lebih baik untuk dilakukan.
"Orang yang menempati ini tidak dalam status ODP, PDP apalagi terinfeksi. Mereka harus bekerja secara aman sesuai dengan protokol," kata Nova.
Nova juga meminta agar pelayanan yang diberikan untuk tenaga medis tersebut dapat diberikan semaksimal mungkin dan segala kebutuhan mereka selama beristirahat tercukupi.
"Semua fasilitas di sini sama dengan di rumah, ada tv, ada wifi dan bila nantinya diperlukan penambahan fasilitas lainnya maka akan kita siapkan," kata Nova
Kepala BPSDM Aceh, Syaridin mengatakan, tiga gedung milik BPSDM tersebut mampu menampung sebanyak 160 orang tenaga medis.
Syaridin menyebutkan untuk gedung asrama I ini ada 6 kamar dengan 10 tempat tidur, kemudian asrama II tersedia 26 kamar dengan 52 tempat tidur, selanjutnya asrama III ada 54 kamar dengan 108 tempat tidur.
Syaridin mengatakan, saat ini sudah ada 28 orang tenaga medis yang telah terdaftar untuk tinggal di tempat tersebut dan 20 di antaranya sudah mulai menginap.
"Di antara 28 orang itu ada satu orang dokter, 24 orang perawat dan 3 tenaga kebersihan, sampai hari ini kita akan memberi pelayanan maksimal kepada tim medis agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat pun bisa maksimal," kata Syaridin.
Selain itu, Dinas Pendidikan Aceh juga menyediakan tiga tempat penginapan yang dapat digunakan oleh para tenaga medis yang membutuhkan seperti, Hotel Marhein di SMK Negeri 1 Lhong Raya, Hotel Jeumpa di SMKN 5 Telkom dan Wisma Handayani Dinas Pendidikan Aceh.*
Baca juga: Psikolog : Masyarakat sebaiknya ikuti berita positif tentang COVID-19
Baca juga: Kedatangan ditolak warga, Tujuh TKA China diterbangkan lagi ke Jakarta
Baca juga: Pemerintah Aceh diingatkan Walhi bersiap hadapi kondisi darurat
Pewarta: Zubaidah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020