"Jaga kesehatan diri dan orang lain. Jaga jarak paling sedikit satu meter dengan orang lain. Hindari kontak. Tidak perlu berkumpul," kata Roro Ayu saat jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Ia juga berpesan kepada masyarakat masker bukan satu-satunya alat yang dapat mencegah penularan virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.
Baca juga: Tim Dokter RSWS : Bupati Morowali Utara dipastikan PDP COVID-19
"Masker bukan pembunuh virus. (Pakai) disinfektan untuk permukaan benda. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta hindari menyentuh wajah dan praktikkan etika flu," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Roro Ayu juga menyampaikan berada dalam rumah di saat pandemi dapat menjadi kesempatan untuk lebih produktif beraktivitas.
"Produktif, aman di rumah. Sekolah di rumah, bekerja dari rumah, ibadah dari rumah. Hibur dan semangati masyarakat Indonesia. Saat ini, reuni (bersama kerabat dan sejawat, red) juga dapat dilakukan dari rumah dengan bantuan teknologi," tambah dia.
Sebelum mengakhiri pesannya itu, Roro juga berbagi resep pribadi menjaga kesehatan tubuh.
Baca juga: Gubernur: Jumlah pasien positif COVID-19 di Surabaya 77 orang
"Saya sering minum jamu dan itu merupakan warisan budaya leluhur Indonesia dalam menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh saya sendiri. Jika warga disiplin, semakin cepat Indonesia bebas dari COVID-19," terang Roro Ayu.
Roro datang ke kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, yang menjadi markas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, mewakili 38 finalis putri Indonesia lainnya.
Putri Indonesia merupakan kontes kecantikan dan ajang pencarian bakat yang digelar tiap tahun oleh Yayasan Puteri Indonesia. Yayasan itu didirikan salah satunya oleh Mooryati Soedibyo, pemilik usaha kecantikan Mustika Ratu.
Baca juga: BPOM produksi antiseptik dari bahan minuman keras
Baca juga: Pemkot Sukabumi siapkan RS darurat antisipasi peningkatan COVID-19
Baca juga: Perangi COVID-19, KKP ajak pemda penuhi gizi masyarakat dengan ikan
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020