Hal itu membuat MU menjadi klub Liga Premier pertama yang melakukan langkah tersebut, yang menurut laporan Daily Mail pada Jumat diinisiasi oleh sang kapten Harry Maguire dan didukung penuh oleh rekan-rekannya.
MU diketahui masih tetap menjamin bayaran penuh bagi para stafnya kendati Liga Premier dan kompetisi sepak bola lain yang mereka ikuti tengah ditangguhkan karena pandemi virus corona.
Baca juga: MU dan City sumbang Rp1,8 miliar bagi korban virus corona
Baca juga: Dampak pandemi corona, Tottenham pangkas 20 persen gaji karyawannya
Langkah MU menjadi kebijakan positif dibandingkan sejawat mereka seperti Tottenham Hotspur, Norwich City dan Newcastle United yang memilih mengurangi bayaran karyawan atau malah merumahkan mereka ketimbang memotong gaji pemainnya.
Kebijakan MU itu juga mendahului inisiatif yang baru saja digagas oleh operator Liga Premier agar semua klub mengurangi gaji para pemain dan pelatih sebesar 30 persen untuk menjamin bayaran pekerja tetap terpenuhi.
Liga Premier rencananya akan memfinalisasi usulan tersebut dengan berdiskusi bersama serikat pemain PFA dan serikat manajer LMA setelah inisiatif itu didukung oleh 20 klub peserta.
Klub-klub Liga Premier dihujani kritik oleh pemerintah Inggris karena dianggap terlambat menyikapi kesulitan ekonomi yang dirasakan karena pandemi corona, bahkan parlemen Inggris sempat mengusulkan penaikan tarif pajak jika pemotongan gaji pemain tak dilakukan.
Baca juga: Gaji pemain Liga Premier bakal dipotong hingga 30 persen
Baca juga: Liga Premier kucurkan dana untuk klub divisi bawah dan petugas medis
Baca juga: Liga Premier batal berlanjut Mei, penangguhan kini tanpa tenggat waktu
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020