Atlet 34 tahun itu meraih medali emas dalam dayung beregu di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu dan perunggu empat tahun sebelumnya.
Baca juga: Indonesia siapkan tujuh nomor dayung-kano untuk Olimpiade 2020
"Waktu saya sebagai pedayung sudah selesai. Setelah 20 tahun dan dua medali olimpiade, rasanya saya sudah tidak ada lagi yang bisa saya berikan atau raih," kata Ransley kepada BBC sebagaimana dilansir Reuters, Jumat malam.
"Penundaan jadwal Olimpiade Tokyo ke tahun 2021 mendorong keputusan ini," ujarnya menambahkan.
Ransley sebelumnya sempat mengungkapkan harapannya bisa masuk dalam tim utama Britania Raya untuk Tokyo, sebagai tengara penghabisan kariernya.
Namun, kondisinya perlahan mulai menurun dan menimbulkan keraguan bahkan sebelum pandemi virus corona mengganggu semua jadwal kompetisi olahraga.
Baca juga: NOC jadi penentu nasib atlet menuju Olimpiade Tokyo
Tiga sesi latihan sehari menurutnya telah menguras ketahanan tubuhnya hingga melampaui batas kemampuan dan semangat itu perlahan meredup, akunya.
"Seorang teman berkata ketika kita mulai berhenti mencintai sesuatu, sulit untuk memberikan 100 persen kemampuan, dan saya rasa dia benar," katanya.
"Saya sudah memberi segalanya dan rasanya bersaing memperebutkan satu kursi di 2021 adalah sesuatu yang berlebihan," pungkas Ransley.
Olimpiade Tokyo yang sedianya berlangsung 24 Juli s.d. 8 Agustus 2020 kini dijadwal ulang untuk digelar pada 23 Juli s.d. 8 Agustus 2021.
Baca juga: Kemenpora perpanjang batas waktu revisi anggaran pelatnas hingga Mei
Baca juga: Petembak tetap jalani pelatnas meski ada COVID-19
Baca juga: Pelatih tinju Rusia terkena virus corona setelah kualifikasi Olimpiade
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020