Keputusan itu dibuat menindaklanjuti diskusi Kemenpora bersama perwakilan pimpinan induk organisasi cabang olahraga dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) melalui video conference di Jakarta, Jumat.
Mayoritas induk cabang olahraga mengungkapkan keberatannya apabila harus menyerahkan revisinya pada April. Sebab, banyak cabang olahraga masih harus menunggu agenda kejuaraan terbaru dari federasi internasionalnya masing-masing.
"Saya sudah komunikasi dengan Pak Chandra dari Deputi IV Kemenpora, dan kami akan memberi toleransi karena kami paham event-event (kejuaraan) belum semuanya terkoordinasi," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto.
Baca juga: Kemenpora minta induk cabang olahraga revisi anggaran Pelatnas
Pengumuman pemunduran itu juga sudah disebarkan kepada masing-masing ketua umum induk cabang olahraga Olimpik melalui surat edaran resmi Kemenpora bernomor RO.03.03/4.3.1/SET/IV/2020 tertanggal 3 April 2020.
Bagi cabang olahraga yang belum menerima dana pelatnas Olimpiade, Kemenpora meminta agar segera melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tanpa seremonial seperti sebelumnya.
Kemenpora memang meminta kepada induk organisasi cabang olahraga untuk merevisi program dan dana pelatnas 2020 yang telah diterima sebagai langkah efisiensi pengelolaan APBN di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Baca juga: Olimpiade ditunda, Kemenpora siapkan rencana anggaran tambahan
Induk cabang olahraga yang telah menerima tahap satu anggaran sebesar 70 persen dari total bantuan juga diminta agar mengoptimalkan dana pelatnas tersebut hingga Desember 2020.
Kemenpora sebelumnya telah menggelontorkan total dana pelatnas Olimpiade 2020 Tokyo sebesar Rp161,5 miliar, dengan rincian Rp86,2 miliar untuk cabang olahraga, sedangkan Rp75,3 miliar untuk Komite Paralimpiade Indonesia (NPC).
Baca juga: Kemenpora ingatkan atlet tetap semangat meski Olimpiade ditunda
Baca juga: Kemenpora keluarkan protokol kegiatan keolahragaan terkait COVID-19
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020