• Beranda
  • Berita
  • Teddy Bear, cara warga Selandia Baru saling dukung selama karantina

Teddy Bear, cara warga Selandia Baru saling dukung selama karantina

4 April 2020 10:08 WIB
Teddy Bear, cara warga Selandia Baru saling dukung selama karantina
Boneka teddy bear di depan rumah di Auckland, Selandia Baru (Shutterstock)
Untuk mencerahkan suasana hati selama karantina wilayah saat pandemik virus corona, warga Selandia Baru memajang boneka beruang Teddy Bear di jendela rumah mereka.

Gerakan yang terinspirasi dari buku cerita anak "We're Going on a Bear Hunt" mendorong orang-orang untuk meletakkan boneka atau mainan Teddy Bear di jendela yang terlihat dari jalan sehingga orang dewasa maupun anak-anak yang berdiam diri selama pandemik, bisa melihat pemandangan menyenangkan ketika mereka berjalan-jalan di sekitar rumah.

Deb Hoffman, yang memulai laman Facebook "We're Not Scared -- NZ Bear Hunt" mengatakan dia membuat grup untuk mendukung masyarakat di tengah kondisi yang menantang untuk kesehatan mental orang-orang.

Baca juga: Berburu boneka beruang, usir bosan anak-anak akibat corona

Baca juga: Keio Plaza Hotel Tokyo gelar pameran seni Festival Boneka Anak Perempuan “Hina-Matsuri”


Dilansir Kyodo, ada lebih dari 27.500 rumah yang mendaftarkan boneka beruang mereka di peta online yang dibuat khusus untuk gerakan itu.

Namun Hoffman memperkirakan sebenarnya ada lebih banyak orang yang ikut serta.

Hoffman tak menyangka akan mendapat respons positif.

Dilansir ABC News, sebagian orang bahkan berkreasi dengan membuat boneka beruangnya melakukan pose berbeda setiap hari.

Selandia Baru memulai karantina wilayah pada 26 Maret, di mana semua warga, kecuali orang yang bekerja di sektor penting, harus berada di rumah demi memperlambat penyebaran virus corona.

Masyarakat masih boleh keluar rumah untuk membeli bahan makanan atau olahraga, tapi harus menjaga jarak sosial.

Baca juga: Action figure unik lokal tembus pasar Eropa

Baca juga: Polisi China larang boneka di atap mobil

Baca juga: Melukis boneka kokeshi khas Jepang

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020