“Saya minta kepada para pedagang, baik warung kopi dan rumah makan tetap buka seperti biasanya, namun hanya melayani sistem take away atau tidak disediakan untuk konsumsi di tempat,” kata Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali di Aceh Besar, Minggu.
Ia menjelaskan setiap usaha yang sudah berjalan sebelumnya baik kedai kopi, rumah makan dan juga kegiatan dagang lainnya dapat dibuka seperti biasa untuk melayani konsumen dengan tetap menerapkan jarak antara pembeli dengan penjual.
Baca juga: Yogyakarta siapkan skenario perkuat protokol cegah penularan Corona
Baca juga: Toko Tani terapkan protokol kesehatan pada konsumen
Baca juga: Pemkab Lumajang umumkan maklumat peniadaan Salat Jumat di zona merah
“Intinya, masyarakat tetap dapat mencari rezeki seperti biasanya dengan tetap melakukan upaya-upaya pencegahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” kata Mawardi yang turut didampingi Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar, Muhajir.
“Teruslah kita semua berdoa kepada Allah SWT agar musibah ini cepat berlalu dan mari bersatu padu di masa sulit ini,” katanya.
Ia juga meminta kepada seluruh gampong yang ada dalam kabupaten tersebut untuk tetap membuka akses jalan seperti di lorong-lorong masuk kawasan Gampong.
Ia mengatakan penutupan akses jalan dan lorong di gampong-gampong dalam wilayah Aceh Besar dapat menyebabkan keramaian di posko-posko persimpangan jalan masuk.
“Tidak ada instruksi penutupan jalan, kami hanya meminta kepada Keuchik untuk melaporkan kepada Kepala Pukesmas melalui Camat apabila ada warga yang baru datang dari luar daerah dan diminta untuk isolasi mandiri selama 14 hari,” katanya.
Ia berharap masyarakat tidak menutup jalan akses gampong dan tetap dibuka, karena virus tidak masuk lewat jalan, justru virus akan menyebar jika masyarakat berkumpul dalam keramaian.
Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar juga sudah membentuk Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 tingkat kecamatan dan gampong.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020