• Beranda
  • Berita
  • Pemprov Jatim siapkan "rapid test" untuk kedatangan 156 pekerja migran

Pemprov Jatim siapkan "rapid test" untuk kedatangan 156 pekerja migran

6 April 2020 23:08 WIB
Pemprov Jatim siapkan "rapid test" untuk kedatangan 156 pekerja migran
Tim medis mengambil sampel darah saat ‘rapid test’ COVID-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu. (ANTARA Jatim/Moch Asim)

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan rapid test guna mendeteksi virus corona jenis baru (COVID-19) pada kedatangan 156 pekerja migran Indonesia dari Malaysia yang menurut jadwal tiba di Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo pada Selasa, 7 April 2020.

"Standar operasional prosedur pemeriksaannya nanti meliputi pemeriksaan suhu tubuh dan dilanjutkan dengan rapid test," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam.

Pemprov Jatim, katanya, juga memastikan telah menyiapkan pos kedatangan bagi para pekerja migran tersebut di Bandara Juanda dengan kapasitas 150 tempat tidur.

Menurut Gubernur, seandainya dalam rapid test tersebut menunjukkan ada yang positif, maka pekerja migran yang bersangkutan akan dilanjutkan dengan proses pemeriksaan swab-PCR.

"Selain itu, kalau hasil rapid test-nya negatif, namun memiliki gejala klinis, seperti batuk dan demam, maka segera kami lakukan perawatan lebih lanjut," ucapnya.

Baca juga: Gubernur desak "rapid test" COVID-19 di Jatim dipercepat

Selanjutnya, Pemprov Jatim telah menyiapkan armada untuk mengantar para pekerja migran tersebut menuju ke daerah asalnya masing-masing.

Baca juga: Pemprov Jatim siapkan 470 tenaga medis baru tangani COVID-19

"Akan kami antar sampai pada titik penyambutan di daerah tujuannya masing-masing," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Baca juga: Khofifah ingatkan pemudik terlanjur tiba lapor ke perangkat desa

Menurut mantan Menteri Sosial itu, setiap kepala desa telah menyediakan ruang isolasi atau observasi bagi pekerja migran yang baru tiba tersebut.

"Di ruang isolasi itu para pekerja migran masih harus menjalani observasi COVID-19 selama 14 hari," kata Khofifah.

Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020