"Mekanisme penyaluran jaring pengaman sosial ini dibuat seefisien mungkin, digunakan cara-cara praktis dan tidak berbelit-belit dan tidak menyulitkan masyarakat," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa.
Presiden Jokowi dalam rapat terbatas dengan tema "Efektivitas Penyaluran Program Jaring Pengaman Sosial" melalui video conference bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Presiden juga meminta penyaluran tersebut juga ikut melibatkan unsur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pedagang hingga ojek.
"Rancang agar melibatkan sektor UMKM, pedagang sembako di pasar, jasa transportasi ojek sehingga bisa menggerakkan, mengikutsertakan usaha-usaha di bawah dan bersama-sama ekonomi di bawah ikut bergerak," kata Presiden.
Pemerintah telah menyiapkan dana sekitar Rp110 triliun untuk mengatasi dampak sosial ekonomi penyebaran COVID-19.
"Yang dialokasikan untuk jaring pengaman sosial bagi masyarakat lapisan bawah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok dan berbelanja untuk menjaga daya beli," ujar Presiden.
Baca juga: Presiden minta dana jaring pengaman sosial segera disalurkan
Baca juga: Presiden pastikan Pemda realokasi APBD agar bantuan segera dicairkan
Program bantuan
Program pertama yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). "Pemerintah telah memperluas jumlah keluarga penerima PKH dari 9,2 juta penerima menjadi 10 juta dan juga memperbesar nilai manfaat dinaikkan kurang lebih 25 persen dan penyaluran dipercepat dari 3 bulan sekali menjadi sebulan sekali," kata Presiden.
Kedua, Kartu Sembako yang dinaikkan dari 15,2 juta penerima menjadi 20 juta penerima.
"Nilai manfaat dinaikkan 30 persen dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu dan diberikan selama 9 bulan dan khusus (penduduk di) Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi kita sedang menyiapkan bantuan sosial khusus untuk 3,7 juta dan 1,1 juta diantaranya disalurkan Pemprov DKI Jakarta," ungkap Presiden.
Artinya pemerintah pusat menyiapkan bagi 2,6 juta penduduk selama 2 bulan sesuai dengan masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh satgas COVID-19.
Ketiga, paket sembako bagi wilayah Jabodetabek. "Saya juga telah memerintahkan Menteri Sosial mendistribusikan 200 ribu paket sembako untuk wilayah Jabodetabek," ucap Presiden.
Keempat, Kartu Pra Kerja yang akan segera dimulai tanggal 9 April 2020. "Anggarannya dinaikkan dari Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun dan penerima manfaatnya 5,6 juta orang terutama yang terkena PHK, pekerja informal, pelaku UMKM yang terdampak COVID-19," ungkap Presiden.
Kelima, diskon dan biaya cuma-cuma tarif listrik.
"Juga sudah saya sampaikan Ahad yang lalu tarif listrik bagi 24 juta pelanggan 450 KVa digratiskan dan 7 juta pelanggan 900 KVa didiskon 50 persen selama bulan April, Mei dan Juni," ujar Presiden.
Baca juga: Kemenkumham patuhi Presiden tak bebaskan napi koruptor
Baca juga: Presiden Jokowi minta 10 negara tertinggi COVID-19 diumumkan ke publik
COVID-19 terus merebak
Hingga Senin (6/4), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 2.491 kasus dengan 192 orang dinyatakan sembuh dan 209 orang meninggal dunia.
Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 32 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif berturut-turut yaitu DKI Jakarta (1124), Jawa Barat (252), Banten (177), Jawa Timur (188), Jawa Tengah (120), Sulawesi Selatan (83), Yogyakarta (34), Bali (35), Sumatera Utara (25), Papua (26) dan provinsi lainnya.
Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Selasa (7/4) pagi terkonfirmasi di dunia ada 1.346.947 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 74.702 kematian, 278.695 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di Amerika Serikat mencapai 367.385 kasus, di Spanyol 136.675 kasus, di Italia 132.547 kasus, di Jerman 103.375 kasus, di Prancis 98.010, di China 81.740 kasus, di Iran 60.500.
Jumlah kematian tertinggi bahkan saat ini terjadi di Italia yaitu sebanyak 16.523 orang, disusul Spanyol 13.341 orang, di Amerika Serikat 10.876 orang, di Prancis 8.911 orang, di Inggris 5.373 orang. Saat ini sudah ada lebih dari 204 negara dan teritori yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19.*
Baca juga: AS laporkan kasus corona terbanyak di dunia, lampaui China
Baca juga: Kasus COVID-19 dan kematian di dunia melampaui China
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020