Sejumlah pengemudi ojek daring di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, berebut penumpang, Selasa petang.Karena pembatasan akibat virus corona, dapat lima penumpang sehari sudah sangat senang
Puluhan pengemudi itu berkumpul di depan pintu masuk stasiun. Jumlah pengemudi bahkan tidak sebanding dengan jumlah pengguna jasa kereta api yang tiba di stasiun.
"Ojek mas," kata Tri, seorang pengemudi kepada pewarta Antara.
Dia mengaku sejak sebulan terakhir sangat sepi penumpang. Biasanya dalam sehari, dia bisa mengantar 10 hingga 15 penumpang.
"Karena pembatasan akibat virus corona, dapat lima penumpang sehari sudah sangat senang," kata Tri.
Baca juga: Lalu lintas kendaraan jam pulang kantor di Jaktim ramai
Baca juga: Ombudsman minta Gubernur DKI terbitkan aturan pelaksanaan PSBB
Dia menyatakan, untuk mendapatkan penumpang, mereka tidak lagi menunggu orderan melalui aplikasi. Tetapi langsung menawarkan jasa ojek kepada para calon penumpang.
"Nunggu pakai aplikasi, bisa tidak dapat penumpang seharian," ungkap Tri.
Pengemudi lainnya, Risno mulai mengeluhkan sepinya penumpang jasa ojek daring. Sementara kebutuhan keluarga selalu harus tercukupi setiap hari.
"Anak-anak masih kecil, belum cicilan motor yang belum selesai," ungkap Risno.
Sebelumnya Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno mengatakan, sebagai penyedia layanan jasa angkutan umum daring (online) akan mematuhi aturan PSBB yang telah disetujui Kementerian Kesehatan di DKI Jakarta untuk memutus penyebaran mata rantai COVID-19.
Berkaca pada aturan itu, Grab selalu meminta mitranya untuk menjaga keselamatan diri dengan menggunakan masker serta menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dan mensterilkan barang-barang dari mitra menggunakan disinfektan.
Baca juga: Grab akan patuhi PSBB di DKI Jakarta
Baca juga: Kodim 0504/Jaksel siap kerahkan personel untuk pelaksanaan PSBB
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020