• Beranda
  • Berita
  • IHSG melemah, pasar khawatir dampak COVID-19 terhadap ekonomi global

IHSG melemah, pasar khawatir dampak COVID-19 terhadap ekonomi global

8 April 2020 09:28 WIB
IHSG melemah, pasar khawatir dampak COVID-19 terhadap ekonomi global
Ilusrtrasi: Pialang sedang memantau pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia (ANTARA FOTO)

Artinya faktor ketidakpastian terus membayangi bagi pasar dari penyebaran COVID-19. Hal ini dapat kembali memunculkan tekanan bagi IHSG menuju teritorial negatif hari ini

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi melemah seiring kekhawatiran pasar terhadap dampak besar dari wabah Virus Corona baru COVID-19 terhadap perekonomian global.

Pada pukul 09.16 WIB, IHSG dibuka melemah 64,06 poin atau 1,34 persen ke posisi 4.714,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 14,41 poin atau 1,98 persen menjadi 715,33.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan ancaman wabah COVID-19 terus meningkat dan berdampak luar biasa bagi perekonomian, bahkan diperkirakan dapat lebih parah dari krisis 2008.

"Artinya faktor ketidakpastian terus membayangi bagi pasar dari penyebaran COVID-19. Hal ini dapat kembali memunculkan tekanan bagi IHSG menuju teritorial negatif hari ini," ujar Alfiansyah.

Baca juga: Rupiah Rabu pagi bergerak menguat 20 poin

Wabah COVID-19 menyebar begitu cepat dan bertransformasi menjadi pandemi di lebih dari 200 negara.

Dampaknya pun telah berimbas pada kegiatan perekonomian sejumlah negara yang mempunyai pengaruh besar terhadap lalu lintas penting dalam perekonomian global yakni China, Amerika Serikat dan Jepang.

Demikian dengan negara-negara Eropa seperti Italia, Spanyol, dan Prancis yang saat ini berada dalam fase akut epidemi, diikuti oleh AS di mana jumlah kasus aktif berkembang dengan pesat.

Dampak pandemi COVID-19 telah mendorong dunia ke dalam resesi. Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan bahwa kondisi saat ini telah memasuki krisis ekonomi, dengan situasi yang lebih parah dibandingkan dengan krisis 2008. IMF memperkirakan pertumbuhan global pada tahun ini akan negatif.

Baca juga: Ketua IMF: Kita sekarang dalam resesi, lebih buruk dari krisis 2008

Namun, Indonesia diprediksi masih bisa tumbuh positif oleh IMF dan Bank Dunia. Indonesia diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 2,3 persen di kuartal II dan III, kemudian dapat membaik di kuartal IV 2020.

Selain Indonesia, yang diperkirakan membukukan pertumbuhan positif oleh kedua lembaga tersebut yakni China dan India.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 96,5 poin atau 0,51 persen ke 19.046,7, Indeks Hang Seng melemah 129,7 poin atau 0,53 persen ke 24.123,6, dan Indeks Straits Times melemah 52,33 poin atau 2,03 persen ke 2.519,56.

Baca juga: Wall Street berakhir turun, investor takut pasar saham AS jatuh lagi

Baca juga: Bursa Saham Tokyo dibuka jatuh, ikuti penurunan Wall Street


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020