Palang Merah Indonesia mengintensifkan kegiatan "jemput bola" pendonor di Jakarta demi memenuhi kebutuhan pasokan darah di berbagai rumah sakit.Cuaca panas Jakarta menjadi kendala untuk pelayanan
"Stok darah di PMI Jakarta sangat berkurang sekali saat ini. Yang sukarela mendonorkan darah juga sangat menurun sejak wabah COVID-19," kata Dokter Unit Transfusi Darah PMI Jakarta, Eli Setiawati, di Jakarta, Rabu.
Eli beserta tim ditemui saat jemput bola pendonor di permukiman warga Kelurahan Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Menurut Eli seluruh golongan darah di PMI Jakarta saat ini sedang mengalami kekurangan stok.
Eli beserta empat petugas PMI jemput bola pendonor menggunakan satu unit bus yang dilengkapi kursi donor dan sejumlah instalasi transfusi darah.
Bus tersebut mampu menampung hingga empat pendonor darah setelah mereka antre di luar bus yang difasilitasi tempat duduk.
Sebelum diambil darahnya, pendonor dari kalangan warga sekitar dicek suhu tubuh serta kondisi stamina sebelum masuk ke ruang transfusi darah.
Baca juga: PMI Jaksel terima bantuan 200 paket dari donatur
Baca juga: Penyemprotan disinfektan oleh PMI Jaksel jangkau 824 titik
Baca juga: Pendonor mulai datangi PMI Jaksel
"Antusiasme pendonor cukup baik. Ada 75 orang yang daftar, tapi kan tidak semua bisa tergantung kondisinya," katanya.
Eli mengatakan kegiatan jemput bola pendonor darah akan terus diintensifkan selama wabah COVID-19 berlangsung.
"Selama masih ada COVID-19, kita akan jemput bola terus. Sebab banyak rumah sakit butuh transfusi darah, tidak hanya pasien COVID-19, tapi juga pasien lainnya," kata Eli.
Tantangan terberat selama proses jemput bola adalah situasi cuaca panas di Jakarta di tengah ancaman COVID-19.
"Makanya kami selalu ingatkan petugas untuk tertib pada standar operasional prosedur pelayanan. Kita pakai masker, cuci tangan, dan tetap menjaga diri," katanya.
Eli berharap warga turut berperan membantu proses jemput bola pendonor dengan menyediakan ruangan pelayanan.
"Kalau ada warga yang bantu ruangan, akan sangat membantu sekali, karena cuaca di luar panas," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020