Dokter spesialis mata Zoraya Ariefia Feranthy, SpM mengatakan untuk menjaga kesehatan mata anak baiknya menggunakan metode 20:20 daripada membatasi durasi pemakaian gadget per hari.
"20:20 ini maksudnya setiap 20 menit melihat layar atau buku, anak harus dihentikan untuk disuruh lihat obyek yang jauh atau di atas 6 meter dan 20 detik beristirahat. Memang repot sih tapi memang rules-nya begitu," kata Zoraya dalam Instagram Live "Menjaga Kesehatan Mata Anak di Era Digital", Rabu.
Setelah 20 menit anak bermain gadget atau membaca buku, Anda bisa mengajak anak untuk beristirahat sejenak dengan melihat obyek yang di luar rumah seperti pohon atau genteng.
Saat anak bermain games, Anda juga bisa membuat peraturan bahwa setiap nyelesaikan satu level, maka harus beristirahat. Cara seperti ini menurut Zoraya lebih tepat dibanding memberi jatah waktu per hari.
Baca juga: Jaga kesehatan mata dengan rumus 20-20
Baca juga: Terlalu lama lihat layar ganggu sekresi air mata
Aturan 20:20 juga penting diketahui oleh para guru yang mengajar melalui kelas virtual. Sebab biasanya, anak-anak akan lebih mematuhi apa yang disampaikan oleh gurunya.
"Ini bisa dijadikan saran pada saat e-learning, ibu gurunya bisa menyuruh untuk lihat ke jendela atau sudut yang paling jauh dari ruangan itu. Kalau dipandu sama ibu guru, anak-anak pasti nurut karena enggak mungkin sih untuk enggak pegang gadget," jelas Zoraya.
Zoraya juga menyampaikan, mata yang dipaksa untuk fokus melihat jarak dekat dan lebih dari 20 menit dapat menyebabkan mata minus.
"Mata yang dirangsang terus penglihatannya akan menambah minus. Ini bukan masalah gelap atau terang, yang harus dibatasi itu penglihatan jauh dekatnya, karena mata kita jadi bekerja keras," ujar Zoraya.
"Kalau untuk periode pendek enggak apa-apa tapi kalau lebih dari 20 menit, itu yang harus diwaspadai karena itu bisa menyebabkan mata minus," lanjutnya.
Baca juga: Enam kebiasaan kecil yang bisa merusak mata
Baca juga: 7 cara lindungi mata dari bahaya cahaya biru ponsel
Baca juga: Kekuatan jeruk untuk kesehatan mata hingga otak
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020