Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diprediksi menguat terbatas di tengah variasi bursa saham global.IHSG diperkirakan menguat terbatas dalam rentang support resistance 4.600-4.700 pada hari ini
Pada pukul 09.16 WIB, IHSG dibuka menguat 1,15 poin atau 0,02 persen ke posisi 4.627,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,4 poin atau 0,2 persen menjadi 699,13.
"Mempertimbangkan sentimen beragam dari bursa-bursa regional dan global, IHSG diperkirakan menguat terbatas dalam rentang support resistance 4.600-4.700 pada hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ada potensi penguatan kembali (rebound) harga minyak dunia jelang pengumuman hasil dari pertemuan OPEC+. Sebelumnya, Rusia telah berencana untuk menurunkan produksi minyak hingga satu juta barel per hari.
Sebagai catatan investor domestik menilai positif penurunan produksi minyak. Sebab, penurunan produksi berpotensi meningkatkan harga minyak sehingga memperkecil kekurangan (shortfall) penerimaan pajak pemerintah.
Mempertimbangkan sentimen di atas, investor disarankan sebaiknya tidak tergesa-gesa dalam melakukan akumulasi beli.
Investor juga patut mewaspadai saham-saham infrastruktur. Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menunda beberapa proyek non-prioritas, dapat menjadi sentimen negatif bagi saham-saham tersebut.
Investor pun dapat mencermati saham-saham industri. Potensi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, bisa menjadi sentimen positif bagi saham tersebut.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 68,3 poin atau 0,35 persen ke 19.284,9, indeks Hang Seng menguat 248 poin atau 1,03 persen ke 24.218,4, dan indeks Straits Times menguat 48,36 poin atau 1,9 persen ke 2.587,8.
Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat 9,13 poin
Baca juga: IHSG melemah dipicu potensi seretnya likuiditas akibat COVID-19
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020