Rupiah menguat namun masih rawan terkoreksi

9 April 2020 09:57 WIB
Rupiah menguat namun masih rawan terkoreksi
Petugas teller menghitung pecahan uang dolar AS di Kantor Pusat Bank Mandiri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama/pri.

Rupiah bisa dibuka menguat mengikuti sentimen positif pagi ini, tapi potensi pelemahan lanjutan masih terbuka

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis bergerak menguat namun masih rawan terkoreksi.

Pada pukul 09.42 WIB, rupiah menguat 35 poin atau 0,22 persen menjadi Rp16.215 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.250 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Kamis, mengatakan, sentimen yang membayangi pasar keuangan hari ini kemungkinan akan beragam antara positif dan negatif.

Sentimen positif datang dari penguatan pasar saham AS semalam karena respon pasar terhadap pidato Presiden AS Donald Trump yang optimistis ekonomi AS bisa bangkit lagi setelah masa puncak wabah berlalu dan kemungkinan adanya rilis stimulus tambahan dari pemerintah AS.

Sementara sentimen negatif datang dari angka penyebaran wabah global COVID-19 yang semakin meningkat yang belum bisa dikatakan sudah mencapai puncaknya dan kemungkinan memburuknya data-data ekonomi akibat wabah tersebut.

"Rupiah bisa dibuka menguat mengikuti sentimen positif pagi ini, tapi potensi pelemahan lanjutan masih terbuka," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.150 per dolar AS hingga Rp16.350 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Kamis pagi menguat 43 poin
Baca juga: Rupiah diprediksi menguat, terkerek fasilitas repo dari The Fed

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020