Mereka menggunakan AMMDes ambulance feeder untuk pergi ke desa-desa khususnya di daerah terpencil, dengan infrastruktur jalan buruk
Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada Puskesmas Bojongmanik di Kabupaten Lebak, Banten, yang memanfaatkan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) sebagai kendaraan ambulans untuk menyosialisasikan kepada masyarakat setempat tentang bahaya dan pencegahan virus corona jenis baru (COVID-19).
“Hal ini membuktikan bahwa AMMDes dapat memberi kemudahan dan bisa digunakan dengan berbagai fungsi sesuai kebutuhan yang diinginkan,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Putu Juli Ardika lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Putu mengemukakan hingga saat ini para petugas Puskesmas Bojongmanik masih aktif mengunjungi masyarakat yang berada di sembilan desa.
“Mereka menggunakan AMMDes ambulance feeder untuk pergi ke desa-desa khususnya di daerah terpencil, dengan infrastruktur jalan buruk,” ungkapnya.
Menurut laporan yang diterimanya, lanjut Putu, pihak Puskesmas Bojongmanik menjalankan aktivitas tersebut dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan terkait, di antaranya pemerintah daerah, kepolisian, TNI, organisasi masyarakat, serta kader Jamilah dari USAID Jalin Project.
“Peran kader Jamilah dalam kegiatan ini adalah membantu tim Puskesmas untuk memberi informasi kepada masyarakat agar mengikuti konseling,” paparnya.
Tidak hanya menyosialisasikan tentang pentingnya menjaga kesehatan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan mereka dari penyebaran COVID-19.
“Para kader Jamilah ini akan melapor langsung ke petugas Puskesmas jika ada yang diduga (suspect) terjangkit virus corona di lingkungannya dan terus mengawasi pengunjung yang datang ke desa mereka,” imbuhnya.
Adapun kegiatan lainnya dalam upaya mencegah penyebaran wabah COVID-19 di setiap desa, antara lain adalah mendistribusikan selebaran atau brosur tentang virus corona, memberikan masker gratis kepada masyarakat dan mengajarkan cara penggunaan yang tepat, mengajarkan cara mencuci tangan dengan sabun dan air yang benar, serta mengimbau masyarakat untuk menerapkan Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS).
Putu menambahkan fungsi AMMDes ambulance feeder selama ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Lebak, Banten. Misalnya, untuk membantu masyarakat yang sakit menuju Puskesmas atau rumah sakit setempat, bahkan sempat menjadi fasilitas proses persalinan.
“Menariknya, sudah ada dua ibu yang melahirkan anaknya di AMMDes, dan akhirnya nama anaknya juga disamakan dengan nama AMMDes,” tuturnya. Sebab, selama ini, ibu yang sedang hamil tua biasanya ditandu untuk menuju ke fasilitas kesehatan.
AMMDes ambulance feeder atau ambulans pengumpan telah menjadi proyek percontohan, karena dinilai bisa menekan angka kematian ibu dan bayi. Apalagi, di Kabupaten Lebak, masih ada belasan desa yang akses jalannya buruk dan berbatu-batu sehingga sulit dijangkau dengan mobil ambulans konvensional.
Pada bulan Juli 2019, Kemenperin bersama Pemerintah Kabupaten Lebak, USAID Jalin, PT. Samudera Marine Indonesia, PT. Kreasi Mandiri Wintor Indonesia dan PT. Kreasi Mandiri Wintor Distributor telah menandatangani kerja sama untuk program “Pilot Project Peningkatan Pelayanan Transportasi Rujukan Kesehatan melalui pemanfaatan AMMDes Pengumpan Ambulans” di Lebak, Banten.
“AMMDes ini dilengkapi differential lock dengan ban yang bisa disesuaikan dengan kontur medan yang akan dilalui, sehingga tidak selip di medan ekstrim dengan infarstruktur minim,” ungkapnya. AMMDes telah memiliki tingkat kandungan komponen lokal yang cukup tinggi, yakni mencapai 70 persen.
Baca juga: Kemenperin dorong AMMDes dan Esemka jadi solusi pacu perekonomian desa
Baca juga: AMMDes ambulans dan penjernih air diapresiasi Menkes
Baca juga: Kemenperin gandeng kampus dan swasta kembangkan AMMDes listrik
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020