• Beranda
  • Berita
  • Dalam sehari, kasus positif COVID-19 di Bali bertambah 14 orang

Dalam sehari, kasus positif COVID-19 di Bali bertambah 14 orang

9 April 2020 18:38 WIB
Dalam sehari, kasus positif COVID-19 di Bali bertambah 14 orang
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra saat memberikan keterangan melalui video streaming di Denpasar, Kamis (9/4/2020). (FOTO ANTARA/Ni Luh Rhisma)

Kasus positif bertambah 14 orang, dengan demikian jumlah kasus positif COVID-19 Provinsi Bali sampai sore ini menjadi 63 orang

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mencatat kasus positif COVID-19 di Pulau Dewata itu dalam sehari bertambah sebanyak 14 orang.

"Kasus positif bertambah 14 orang, dengan demikian jumlah kasus positif COVID-19 Provinsi Bali sampai sore ini menjadi 63 orang," katanya saat menyampaikan keterangan melalui video streaming di Denpasar, Kamis.

Dia mengemukakan tambahan 14 kasus positif tersebut dibandingkan jumlah kasus pada Rabu (8/4), sebanyak 12 orang merupakan "imported case" atau memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan dua orang karena transmisi lokal.

Sehari sebelumnya kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali tercatat sebanyak 49 orang.

"Kasus transmisi lokal itu terinfeksi COVID-19 karena pernah kontak dekat dengan orang yang positif," kata Dewa Made Inda yang juga Sekda Provinsi Bali itu.

Sedangkan untuk kasus yang sembuh, hingga saat ini belum ada tambahan, sehingga masih tetap 19 orang. Untuk yang meninggal tetap dua orang WNA dan dia berharap jangan sampai ada penambahan lagi.

Dengan adanya kasus positif COVID-19 karena transmisi lokal, ia kembali mengingatkan masyarakat Bali untuk disiplin dalam melakukan upaya pencegahan COVID-19.

"Perlunya kita semua melanjutkan dengan penuh disiplin dan ketaatan melakukan upaya-upaya pencegahan agar COVID-19 tidak semakin meluas," katanya.

Menurut dia transmisi lokal COVID-19 bisa meluas jika tidak disiplin menggunakan masker ketika berinteraksi dengan orang lain, tidak rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta tidak disiplin menjaga jarak, maupun tidak disiplin membatasi kegiatan di luar rumah.

"Oleh karena itu, karena kita semua ingin selamat dari COVID-19 dan tidak ingin terjangkit, mari kita jalankan terus pencegahan ini. Gunakan masker ketika berkomunikasi, baik yang sehat maupun yang sakit," kata birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.

Ia mengatakan tidak semua yang terinfeksi COVID-19 itu menunjukkan gejala sakit, tetapi ada juga yang sudah terinfeksi tetapi masih terlihat bugar dan sehat.

"Mari kita terus berusaha melakukan upaya pencegahan dan berdoa kepada Tuhan supaya kita tetap selamat, tidak terinfeksi COVID-19 dan Bali tetap tenang, damai, sehingga perekonomian bisa pulih dalam waktu yang tidak lama," demikian Dewa Made Indra.

Baca juga: Koster naikkan status penanggulangan COVID-19 jadi tanggap darurat

Baca juga: Gubernur Bali surati Menlu agar uji swab WNI sebelum ke Tanah Air

Baca juga: Bali siapkan Rp85 miliar cadangan anggaran penanganan COVID-19

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020