"Di tengah ancaman virus, kita bergabung dengan banyak orang untuk berjuang, kita bersama dengan orang yang mungkin bertanya Tuhan ada dimana. Dan ini juga dialami Yesus dengan berseru 'Ya Bapa mengapa Engkau meninggalkan aku," kata Uskup Rolly dalam Ibadah Penghormatan Salib Jumat Agung yang berlangsung secara live streaming melalui facebook dan youtube serta siaran Radio Montini FM, Jumat.
Baca juga: Polda Sulawesi Utara siapkan personel pengamanan Paskah
Baca juga: Prosesi "Jalan Salib" Semarak di Manado
Tetapi percaya Tuhan, lanjutnya, akan membalikkan tragedi kesengsaraan, karena itu sudah dimulai oleh Yesus sendiri, dan ditunjukkannya pada kebangkitannya nanti pada Pesta Paskah.
Uskup mengatakan Jumat agung merupakan "Good Friday", hari Jumat yang baik, karena apa, ini memberikan harapan. Harapan sebagaimana yang ditunjukkan Yesus. Dengan kematiannya memberi kehidupan. "Ya Bapa ke dalam tanganmu kuserahkan nyawaku". Dia menyerahkan dirinya kepada Bapa, dan juga Roh-nya kepada gereja.
"Yesus telah menunjukkan cintanya yang istimewa kepada kita. Yesus menunjukkan kepada kita dia menguasai dirinya, meski rupa-rupa cercaan dia tetap tenang, malah dari mulutnya keluar kata-kata "Ya Bapa Ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." kata Uskup.
Baca juga: Warga Manado Antusias Ikuti Ibadah Jumat Agung
Baca juga: Prosesi "Jalan Salib" Semarak di Manado
"Perayaan Jumat Agung juga menunjukkan kepada kita tentang kejujuran. Dia jujur mengatakan kebenaran, yakni kebenaran dari atas bukan kebenaran dari dunia ini, dengan cara ini dia menunjukkan komitmennya kepada kita untuk menyelamatkan umat manusia," kata Mgr Rolly.
Dalam ibadat penghormatan Salib Yesus, umat Katolik melalui doa meriah mendoakan agar Allah Bapa memberi kesehatan kepada orang sakit, kekuatan kepada orang yang merawat mereka, penghiburan bagi keluarga dan keselamatan bagi semua korban.
Ibadat penghormatan salib Jumat Agung tahun ini diperkirakan disaksikan lebih 20 ribu umat, terlihat dari facebook yang hampir mencapai 6.000 orang melihat, serta youtube lebih 2.500 orang belum lagi dengan siaran langsung radio Montini.
Pewarta: Guido Merung
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020