• Beranda
  • Berita
  • Penggiat : Pewarta foto harus menjadi pembawa pesan aman COVID-19

Penggiat : Pewarta foto harus menjadi pembawa pesan aman COVID-19

11 April 2020 22:45 WIB
Penggiat : Pewarta foto harus menjadi pembawa pesan aman COVID-19
Diskusi virtual Perwarta Foto Indonesia (PFI) bertajuk "“How photojournalist work during lockdown amid corona virus outbreak”, Sabtu (11/4/2020) (ANTARA/HO-Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat)

Pekerjaan sebagai pewarta foto mengharuskan untuk melakukan peliputan langsung ke lokasi terdampak COVID-19

Peran pewarta foto di tengah pandemi COVID-19 harus bisa menjadi penyebar kabar baik atau pesan aman COVID-19 kepada masyarakat yang melihat foto-fotonya, demikian disampaikan Fazry Ismail dari EPA Malaysia Chief Photographer.

"Saya berharap foto saya bisa memberikan pengetahuan dan edukasi untuk rakyat dengan cara yang betul," kata Fazry dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat, Sabtu.

Pekerjaan sebagai pewarta foto mengharuskan untuk melakukan peliputan langsung ke lokasi terdampak COVID-19, hal ini yang mendorong PFI menggelar diskusi virtual dengan menghadirkan sejumlah narasumber pilihan.

Diskusi virtual bertajuk “How photojournalist work during lockdown amid corona virus outbreak”, menghadirkan pembicara fotografer harian Kompas Priyombodo, EPA Malaysia Chief Photographer, Fazry Ismail, dan Executive photojournalist The Straits Times Singapore, Kevin Lim.

Diskusi virtual ditonton 150 penonton tersebut membahas sejumlah topik di antaranya, kebijakan peliputan redaksi dan keselamatan pewarta foto saat meliput menjadi fokus utama diskusi.

Dalam paparannya, Fazry mengimbau agar fotografer selalu menjaga kebersihan diri atau higienis. Ia juga menganjurkan untuk selalu menyemprotkan disinfektan ke seluruh peralatan fotografi.

Baca juga: AJI Jakarta himbau penyebaran informasi untuk jurnalis tanpa kerumunan

Baca juga: Meutya Hafid ajak wartawan peduli keselamatan diri

Baca juga: BNN, relawan, dan wartawan bagikan sembako di tengah pandemi COVID-19


"Mungkin bisa mencuci tali kamera (strap) tiga hari sekali supaya tidak ada kuman," Fazry yang juga Canon EOS Ambassador Malaysia ini.

Pembicara lainnya dari Singapura, jurnalis foto koran The Straits Times, Kevin Lim memberikan saran dan masukannya kepada seluruh jurnalis foto yang meliput pandemi COVID-19.

Kevin berpendapat bahwa pewarta foto bisa menjadi agen yang bisa meneruskan imbauan pemerintah.

"Foto seorang jurnalis foto harus bisa memberikan pesan, penonton harus bisa disadarkan pula dengan imbauan pemerintah untuk tetap di rumah," katanya.

Penerima Singapore Journalist of The Year 2019 ini juga memberikan informasi tentang seluruh masyarakat Singapura diberikan bantuan oleh pemerintah setempat.

"Pemerintah di sini (Indonesia) juga memberikan subsidi untuk membantu semua warga termasuk media yang terpapar COVID-19," katanya.

Pembicara lainnya, Priyambodo fotografer Harian Kompas, menjabarkan bahwa foto jurnalis wajib untuk tetap melakukan peliputan, namun wajib pula untuk menaati seluruh protokol kesehatan.

"Pekerjaan foto jurnalis adalah sebuah panggilan, apapun kondisinya kita harus tetap mengabarkan karena publik butuh sebuah kebenaran," katanya.

Fotografer senior itu menambahkan, sebagai foto jurnalis bertanggung jawab untuk menyampaikan fakta di lapangan.

Ketua PFI Pusat Reno Esnir mengapresiasi seluruh pewarta foto yang masih bertugas di lapangan. Menurut dia, pekerjaan jurnalis foto menjadi salah satu pekerjaan mulia saat wabah COVID-19 melanda Indonesia.

"Saya angkat topi dan memberikan hormat setinggi-tingginya kepada kawan-kawan pewarta foto yang masih liputan, datang langsung ke lapangan," kata Reno.

Reno yang juga pewarta foto Kantor Berita ANTARA ini juga mengingatkan para foto jurnalis untuk memperhatikan keselamatan diri saat peliputan.

"Tetap memperhatikan keselamatan karena tidak ada foto yang seharga nyawamu dan nyawa orang-orang disekitarmu," kata Reno.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020