Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, memperkuat stok beras dengan mendatangkan barang kebutuhan pokok masyarakat itu dalam jumlah besar untuk mencegah kelangkaan akibat pandemi voris corona baru (COVID-19).Anggarannya sudah masuk jadi tinggal kita tunggu pencairan langsung belanja
Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Pemkab Teluk Wondama Ekbertson Karubuy di Wasior, Minggu (12/4) mengatakan dengan jumlah warga setempat sekitar 54 ribu jiwa maka kebutuhan beras mencapai 470 ton per bulan.
Perhitungan itu, katanya, didasarkan pada asumsi setiap jiwa mengonsumsi rata-rata 500 gram beras per hari.
Sejauh ini, pasokan beras ke Wondama diadakan oleh tiga distributor besar di Wondama baru 180 ton per bulan sehingga masih terdapat kekurangan 290 ton yang harus diadakan sendiri oleh pemda.
“Jadi yang kurang itu yang dibiayai dengan APBD. Itu kita pakai untuk persediaan untuk operasi pasar tatkala persediaan menurun dengan harga setengah (dari harga pasar, red.)," kata dia.
Ia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan para distributor beras di Wondama dan mereka siap membantu pemda untuk mendatangkan beras pesanan pemda.
“Anggarannya sudah masuk jadi tinggal kita tunggu pencairan langsung belanja,“ ujar Ekber yang mantan sekretaris Bappeda setempat itu.
Dalam rencana belanja untuk penanganan COVID-19, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) setempat telah mengalokasikan anggaran Rp4,1 miliar untuk belanja barang kebutuhan pokok guna persediaan selama tiga bulan ke depan.
Baca juga: Hadapi Covid-19, DPR apresiasi Bulog jaga stok beras
Baca juga: Bulog jamin stok beras cukup selama masa penanganan COVID-19
Pewarta: Toyiban
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020