• Beranda
  • Berita
  • Kinerja reksa dana sepekan catat imbal hasil positif

Kinerja reksa dana sepekan catat imbal hasil positif

13 April 2020 12:40 WIB
Kinerja reksa dana sepekan catat imbal hasil positif
Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) bersama Yayasan Puteri Indonesia (YPI) memberikan literasi pasar modal bagi 39 Puteri Indonesia di Jakarta, Kamis (5/3/2020). ANTARA/HO YPI/am.

Seluruh reksa dana mencetak kinerja imbal hasil yang cenderung positif selama sepekan seiring dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat pertumbuhan kinerja positif yaitu sebesar 2,59 persen

Perusahaan jasa penyedia informasi dan riset, PT Infovesta Utama mengemukakan bahwa kinerja reksa dana selama sepekan atau periode 3-9 April 2020 mencatat imbal hasil positif.

"Seluruh reksa dana mencetak kinerja imbal hasil yang cenderung positif selama sepekan seiring dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat pertumbuhan kinerja positif yaitu sebesar 2,59 persen," papar manajemen Infovesta Utama dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan kinerja reksa dana saham mencatat hasil positif pada periode 3-9 April 2020 sebesar 2,27 persen. Kemudian, kinerja reksa dana campuran mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,36 persen, pendapatan tetap (0,01 persen) dan pasar uang tumbuh 0,08 persen.

Sementara itu, disebutkan, pasar surat utang atau obligasi pemerintah mengalami penurunan sebesar 0,44 persen, sedangkan obligasi korporasi naik sebesar 0,06 persen.

Disampaikan juga, dana kelolaan (asset under management (AUM) industri reksa dana mengalami penurunan 9,76 persen menjadi Rp492,67 triliun pada Maret 2020 dibandingkan bulan sebelumnya Rp545,95 triliun.

Dipaparkan, penurunan AUM industri reksa dana juga diikuti dengan berkurangnya jumlah unit penyertaan (UP) industri reksa dana sebesar 4,43 persen.

"Penurunan AUM terjadi di hampir seluruh jenis reksa dana, hanya jenis reksa dana terproteksi dan reksa dana ETF (exchanged trade fund) saja yang masih mengalami kenaikan unit penyertaan," katanya.

Ia menyampaikan penurunan AUM secara serempak ini disebabkan oleh kinerja reksa dana yang sedang mengalami tekanan.

"Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi profil risiko investor menjadi 'lower risk'," katanya.

Ia mengemukakan dana asing terpantau berbondong-bondong keluar dari Indonesia, dimana kepemilikan SBN (surat berharga negara) oleh asing hingga 7 April tercatat sebesar Rp927,82 triliun atau turun 6,10 persen sejak awal 2020.

Baca juga: Dana kelolaan industri reksa dana turun 9,76 persen pada Maret 2020

Baca juga: Reksa dana terproteksi paling banyak diterbitkan di tengah COVID-19

Baca juga: Danareksa Investment sebut tidak ada "rush" imbas COVID-19

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020