• Beranda
  • Berita
  • MUI: Bergotong royong ringankan beban warga kala pandemi COVID-19

MUI: Bergotong royong ringankan beban warga kala pandemi COVID-19

14 April 2020 16:18 WIB
MUI: Bergotong royong ringankan beban warga kala pandemi COVID-19
Direktur Pusat Inkubasi Bisnis Syariah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Azrul Tanjung menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak pandemi COVID-19. ANTARA/HO-MUI/am.
Direktur Pusat Inkubasi Bisnis Syariah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Azrul Tanjung mengatakan semangat gotong royong dapat meringankan beban warga terkena dampak pandemi COVID-19.

"Semangat gotong royong, saling membantu sesama dapat meringankan beban warga yang saat ini kesulitan dalam mencari nafkah. Misalnya saja pengemudi ojek yang saat ini kesulitan mencari nafkah, karena diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta," ujar Azrul dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan masyarakat yang memiliki kelebihan harta dapat menyumbang kebutuhan pokok kepada warga yang membutuhkan.

Menurut dia, yang terdampak COVID-19 tidak hanya pengemudi ojek melainkan juga pedagang keliling, hingga pedagang kaki lima. Dengan saling tolong-menolong, masyarakat Indonesia dapat melalui pandemi COVID-19 dengan baik.

Baca juga: MUI sebut pandemi COVID-19 momentum tingkatkan tali kekeluargaan

Baca juga: MUI sarankan warga Muslim pertimbangkan kembali rencana mudik

Baca juga: MUI: Jadikan rumah pusat kegiatan ibadah saat Ramadhan


Azul yang juga Ketua Dewan Pembina Koperasi Garda Matahari itu, menambahkan pihaknya turut membantu meringankan beban warga terdampak COVID-19 dengan memberikan kebutuhan pokok yang disalurkan untuk warga di Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, dan Bekasi.

"Kegiatan kemanusiaan ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu akibat dampak merebaknya pandemi COVID-19."

Untuk tahap awal, diserahkan sebanyak 150 paket sembako kepada pedagang mikro, tukang pengemudi ojek hingga masyarakat tidak mampu.

Seorang penerima bantuan sembako, Herman, mengatakan sangat senang dengan bantuan tersebut. Sejak diberlakukannya PSBB, pendapatannya turun drastis dari sebelumnya sekitar Rp200.000 hingga Rp300.000 menjadi Rp40.000 hingga Rp60.000.

"Sementara kebutuhan sehari-hari tetap. Saya berharap semakin banyak yang membantu warga yang terdampak COVID-19 ini," harap Herman.*

Baca juga: Gubernur Jawa Barat berharap MUI sampaikan fatwa soal mudik saat wabah

Baca juga: MUI Papua imbau warga tidak mudik, cegah penyebaran COVID-19

Baca juga: MUI dukung istighotsah dan zikir nasional

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020