• Beranda
  • Berita
  • Terdampak berat COVID-19, tuna netra di Banjarmasin dibantu Baznas

Terdampak berat COVID-19, tuna netra di Banjarmasin dibantu Baznas

14 April 2020 20:21 WIB
Terdampak berat COVID-19,  tuna netra di Banjarmasin dibantu Baznas
Baznas Kota Banjarmasin, Kalsel membantu paket sembako bagi kaum tuna netra di kota itu yang terdampak sangat berat wabah COVID-19 karena mereka tidak bisa bekerja sama sekali. (FOTO ANTARA/Sukarli)

Kami  bersyukur ada perhatian dari Baznas untuk nasib kaum tuna netra yang menjalani hidup sangat berat dengan mewabahnya virus COVID-19 ini

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan bantuan kebutuhan hidup kepada tuna netra di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan yang terdampak berat atas merebaknya wabah virus corona jenis baru atau COVID-19

"Kami  bersyukur ada perhatian dari Baznas untuk nasib kaum tuna netra yang menjalani hidup sangat berat dengan mewabahnya virus COVID-19 ini," kata penasihat Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Banjarmasin H Hesly Junianto, SH, MH di Banjarmasin, Selasa.

Menurut dia, bantuan paket sembako yang disalurkan Baznas kepada kaum tuna netra di Ibu Kota Provinsi Kalsel itu sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup mereka yang kini hampir tidak bisa berkegiatan mencari nafkah.

"Karena 'kan rata-rata saudara kita yang tuna netra ini bekerja pijat, karena musibah wabah ini mengharuskan ada jaga jarak fisik untuk memutus penularannya, maka mereka hampir tidak ada yang bekerja lagi," kata Hesly.

Dengan tidak adanya penghasilan dari satu-satunya pekerjaan profesional mereka tersebut, kata dia, kebutuhan pokok keluarga mereka menjadi suram. Mereka bersyukurnya ada Baznas yang peduli membantu kebutuhkan pokok meraka.

"Karena kan mereka ada yang punya anak istri, bahkan biasanya mereka itu pasangan sama-sama tuna netra," katanya.

Hesly yang merupakan Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah Provinsi Kalsel ini juga menyebutkan kegiatan pihaknya membina keagamaan atau memberikan pelatihan wirausaha bagi kaum tuna netra pun harus terhenti sementara waktu.

"Jadi memang yang paling terdampak ekonomi itu kaum disabilitas karena wabah COVID-19 ini, utamanya kaum tuna netra, bahkan mereka juga sangat rentan tertular COVID-19 kalau tidak hati-hati, karena pekerjaan mereka berinteraksi langsung sebagai pemijat itu," katanya.

Dia berharap ada kepedulian besar dari lapisan masyarakat terhadap nasib kaum papa ini, dan tidak hanya bantuan dari Baznas saja, namun  pemerintah kota yang juga sudah membantu.

"Dari Baznas kemarin itu ada 30 lebih paket sembako, dari wali kota secara pribadi juga ada perhatian paket sembako, semoga musibah ini segera berlalu, tapi yang penting saat ini kita bersama melawannya, dan saling membantu," demikian Hesly Junianto.

Baca juga: Baznas gerakkan tim tanggap bencana atasi penyebaran virus corona

Baca juga: Dampak pandemi, pencairan jadup disabilitas Yogyakarta akan dipercepat

Baca juga: Baznas bantu kelompok usaha disabilitas di Jakarta

Baca juga: BAZNAS-FOZ bentuk pusat krisis cegah Corona

Pewarta: Sukarli
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020