"Perkiraan jumlahnya 200 orang atau lebih yang terbagi dalam dua rombongan asal Malaysia," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa malam.
Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan rombongan pertama adalah pekerja migran asal Jawa Timur dari Malaysia yang telah menjalani proses observasi selama 14 hari di Medan, Sumatera Utara, berjumlah 78 orang.
Baca juga: MPR ajak masyarakat beri sumbangan gotong royong lawan COVID-19
Rombongan ke dua, kata dia, terbang langsung dalam satu pesawat dari Malaysia tujuan Bandara Juanda, namun jumlahnya belum diketahui secara pasti.
"Perkiraan dua rombongan ini jumlahnya mencapai 200 orang atau lebih, yang akan tiba di Juanda dalam waktu yang hampir bersamaan besok sore," ucapnya.
Gubernur Khofifah memastikan akan menjalankan standar operasional prosedur (SOP) yang sama untuk pencegahan penularan COVID-19, seperti saat menangani kedatangan sebanyak 154 pekerja migran dan mahasiswa asal Malaysia gelombang pertama, yang tiba di Bandara Juanda pada 6 April lalu.
Baca juga: Enam perusahaan garmen Korsel kirim 927 ribu APD ke BNPB
"SOP-nya kami tetap menyiapkan rapid test, selain pemeriksaan suhu tubuh. Bedanya, kalau pada penanganan kedatangan pekerja migran gelombang pertama petugas medisnya banyak dari Pemprov Jatim, besok kami lakukan bersama petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya," katanya.
Selain itu, para pekerja migran yang baru tiba dari Malaysia juga akan melalui dua kali screening atau pemeriksaan COVID-19 lainnya, yaitu setibanya di kabupaten/kota tujuan, serta di masing-masing desa tempat asalnya.
Baca juga: Gubernur: Jatim dapat kuota 15 ribu orang ikuti Kartu Prakerja
Baca juga: KPAI: Pendapatan orang tua semasa wabah COVID-19 titik rentan anak
Baca juga: Kabupaten Bogor tetapkan 55 titik pengawasan PSBB
Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020