Eko Suwanto di Yogyakarta, Rabu, mengatakan langkah tersebut perlu memperoleh dukungan sampai tingkat desa maupun kalangan pengusaha.
"Situasi ekonomi memang sedang tidak bagus tetapi kami percaya para pengusaha mau bergotong royong sesuai hati nurani. Kami juga mengajak masyarakat agar disiplin dengan social distancing. Ini adalah kunci keberhasilan melawan COVID-19," kata Eko Suwanto dalam rilisnya.
Ia juga mendorong Tim Gugus Depan Percepatan Penanganan COVID-19 DIY harus bisa berlari lebih cepat dalam menjalankan program di lapangan. Kerja cepat dimaksudkan, agar tim yang dipimpin Wakil Gubernur DIY Paku Alam X bisa memenuhi harapan masyarakat.
“Kami merekomendasikan percepatan pelaksanaan pencegahan dan penanganan COVID-19 terutama dari sisi sosial. Dalam suasana maraton kita harus bisa lari cepat dengan tindakan-tindakan yang lebih nyata,” kata Eko Suwanto.
Menurut dia, persoalan yang perlu memperoleh perhatian saat ini adalah terjaganya ketersediaan pangan apalagi menjelang bulan suci Ramadhan.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bidang ekonomi sudah memantau harga-harga di tiga pasar besar yaitu Beringharjo, Kranggan dan Demangan.
“Pengunjung Pasar Kranggan terpantau tidak berkurang drastis,” kata Kadarmanta Baskara Aji.
Secara keseluruhan harga bahan pokok stabil. Stok beberapa komoditas tercukupi bahkan ada komoditas tertentu turun harga seperti cabai, bawang merah dan bawang putih. Hanya saja penjualan gula kristal putih memang dibatasi.
Kepala Dinas Perindag DIY Aris Riyanta menambahkan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri melalui suratnya menjanjikan distribusi gula putih.
“Kami sudah membuat edaran untuk tidak menimbun stok,” kata Aris Riyanta.
Rencananya bidang ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 DIY akan melaksanakan operasi pasar bekerja sama dengan instansi terkait.
“Bukan gratis tetapi harganya relatif lebih murah,” kata Aris Riyanta.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi selaku Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 DIY menyatakan pihaknya sudah menyiapkan program-program untuk mengantisipasi dampak sosial wabah Corona, salah satunya bantuan bahan makanan selama dua bulan senilai Rp625 ribu per kepala keluarga (KK) untuk 76.261 KK serta 2.929 keluarga difabel miskin dan lansia telantar yang hidup sendiri tidak mau tinggal di panti.
Baca juga: Pemudik yang datang ke Sleman-DIY wajib periksa ke faskes terdekat
Baca juga: Pandemi COVID-19, 204 naker Kulon Progo-DIY dirumahkan, 10 di PHK
Baca juga: DIY perpanjang masa belajar di rumah bagi siswa sampai 28 April
Baca juga: Total jadi 61, kasus positif COVID-19 di DIY bertambah enam kasus
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020