Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2020 mengalami surplus 743,4 juta dolar AS dengan nilai ekspor 14,09 miliar dolar AS dan impor 13,35 miliar dolar AS.Tentunya angka ini menggembirakan di tengah situasi saat ini yang tidak menentu, tapi kita tetap perlu mewaspadai komposisi impor kita
"Tentunya angka ini menggembirakan di tengah situasi saat ini yang tidak menentu, tapi kita tetap perlu mewaspadai komposisi impor kita," kata Kepala BPS Suhariyanto yang disiarkan secara langsung di Jakarta, Rabu.
Pada Maret 2020, lanjut Suhariyanto, komposisi neraca perdagangan dari sektor non-migas masih mengalami surplus 1,7 miliar dolar AS, sedangkan dari sektor migas mengalami defisit 932 juta dolar AS.
Dengan demikian, neraca perdagangan selama Januari-Maret 2020 mengalami surplus 2,62 miliar dolar AS dengan nilai ekspor sebesar 41,79 miliar dolar AS dan impor 39,17 miliar dolar AS.
"Sehingga Januari-Maret 2020 kita masih surplus 2,62 miliar dolar AS. Posisi ini masih jauh lebih bagus dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mengalami defisit 62,8 juta dolar," papar Suhariyanto.
Suhariyanto mengingatkan, komposisi impor perlu diwaspadai karena sepanjang Januari-Maret 2020 impor bahan baku mengalami penurunan 2,82 persen dan impor barang modal mengalami penurunan 13,07 persen yang kemungkinan besar akan berpengaruh pada pergerakan sektor industri,perdagangan dan investasi.
Adapun perdagangan Indonesia dengan sejumlah negara pada triwulan I/2020 mengalami surplus, yakni dengan Amerika Serikat sebesar 3 miliar dolar AS, India, dan Belanda surplus 500 juta dolar AS.
Sedangkan perdagangan Indonesia dengan sejumlah negara mengalami defisit yakni dengan Australia defisit 562 juta dolar AS, Thailand defisit 892 juta dolar AS, dan dengan China defisit 2,9 miliar dolar AS.
"Dengan catatan defisit dengan China pada triwulan I/2020 jauh lebih kecil dibanding triwulan I/2019 yang defisitnya mencapai sebesar 5,18 miliar dolar," kata Suhariyanto.
Baca juga: IHSG menguat jelang rilis data neraca perdagangan
Baca juga: Pengamat nilai penurunan impor berikan sinyal sektor industri tertekan
Baca juga: Jokowi sebut impor baja jadi sumber utama defisit neraca perdagangan
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020