Pemerintah Indonesia menyatakan terus memantau secara aktif kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri terkait situasi penyebaran COVID-19.Saat ini jumlah TKI terbesar ada di Malaysia, sebanyak 1,2 juta jiwa
Pemerintah sejauh ini terus memberikan bantuan kepada para TKI, dan menyiapkan skenario pemulangan pekerja migran ke Tanah Air.
Baca juga: Batam tegaskan PMI harus langsung kembali ke daerahnya
Plt Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengatakan dari jenis klaster, terbagi tiga TKI yaitu TKI di Malaysia, TKI di India, dan TKI anak buah kapal di luar negeri.
Jaleswari mengatakan ketiga klaster itu memungkinkan dilakukan pemulangan serentak dan berskala.
Baca juga: KRI siaga antar TKI dari Kepri
"Saat ini jumlah TKI terbesar ada di Malaysia, sebanyak 1,2 juta jiwa. Sebagian dari mereka sudah habis masa kontrak dan menunggu pulang," kata Jaleswari dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Berkaitan dengan pemulangan serentak TKI dari ketiga klaster, maka diperlukan kerja sama antarkementerian dan lembaga terkait.
Baca juga: TNI kerahkan KRI jemput Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia
KSP sejauh ini telah menggelar rapat bersama kementerian dan lembaga, salah satunya dengan Kementerian Luar Negeri.
Kemenlu menyampaikan bahwa sebulan terakhir kepulangan TKI dari Malaysia melalui jalur regular jumlahnya sudah mencapai 56.368 orang. Selain itu ada 1.621 TKI yang dideportasi pulang.
Sedangkan TKI ABK, jumlahnya sebanyak 17.325 orang yang tersebar di 118 kapal pesiar. Dari jumlah tersebut, 4.496 TKI ABK telah difasilitasi kepulangannya ke Indonesia.
TKI ABK yang belum pulang, berpotensi terdampak karena pihak principal berencana menghentikan operasi pelayaran kapal pesiar.
Baca juga: Pemerintah kaji skema bantuan untuk PMI pulang ke Indonesia
Sedangkan ABK yang sakit dan tidak bisa langsung pulang, harus dirawat di rumah sakit setempat atas biaya negara setempat dan baru dipersilakan pulang ke Tanah Air setelah sembuh dengan pesawat komersial.
Adapun dalam pemulangan, pola yang telah dilakukan saat ini adalah melakukan pemeriksaan di pintu-pintu masuk. Beberapa TKI yang pulang ada yang diwajibkan menjalani karantina.
Titik debarkasi kepulangan WNI juga sudah dipersiapkan di Jakarta dan Bali. Sesampai di Tanah Air mereka harus mengikuti protokol kesehatan berupa pemeriksaan suhu tubuh, saturasi oksigen, gejala flu, HAC, dan tes cepat untuk kepulangan melalui Bali.
Baca juga: Pekerja asal Indonesia positif corona di Taiwan
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) memproyeksikan akan ada kepulangan TKI ada 37.075 orang dalam beberapa waktu ke depan jika mengacu pada berakhirnya masa kontrak para TKI pada April dan Mei 2020.
Mereka berasal dari Malaysia 15.429 orang, Hongkong 11.303 orang, Singapura 3.507 orang, dan lainnya.
Lebih jauh terkait bantuan sembako bagi TKI, Pemerintah terus memprioritaskan penyaluran terhadap TKI yang kini rentan terdampak COVID-19 sehingga hanya sebagian TKI yang menerima.
Sejauh ini pemerintah telah menyalurkan sembako kepada lebih dari 56.000 TKI.
Baca juga: PUPR gandeng Kemenlu berdayakan eks pekerja migran
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020