Di tengah pandemi COVID-19 Pertamina terus berupaya menyelesaikan Program Digitalisasi SPBU dengan capaian saat ini sebesar 80 persen dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.Mereka bisa perpanjang di periode sekarang untuk antisipasi jika ada pergantian rezim pada 2025 mendatang
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman di Jakarta, Rabu, menyatakan saat ini proses digitalisasi SPBU di seluruh Indonesia masih berjalan dengan tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19 secara ketat. Namun memang tidak dapat dilakukan secara masif seperti pada kondisi normal, demi keselamatan dan keamanan para pekerja baik internal maupun mitra. Karenanya diperlukan penyesuaian jadwal penyelesaian yang semula ditargetkan di pertengahan tahun ini.
“Upaya pencegahan penyebaran COVID-19 menjadi prioritas utama pada saat ini agar bisa secepatnya berakhir sekaligus menjaga keselamatan dan keamanan para pekerja,” terang Fajriyah.
Meskipun jadwal akan disesuaikan dengan kondisi saat ini, kata dia, proses digitalisasi SPBU di seluruh Indonesia terus akan diupayakan untuk diselesaikan pada tahun ini.
Baca juga: 3.000 SPBU Pertamina sudah menggunakan sistem digital
Proses digitalisasi SPBU, lanjut Fajriyah, hingga awal April 2020 telah mengalami kemajuan cukup signifikan. Dari total 5.518 SPBU, seluruhnya telah tuntas disurvei. Sebanyak 4.410 SPBU atau hampir 80 persen sudah dilakukan instalasi sistem IT, sedangkan Automatic Tank Gauge (ATG) sudah terpasang di 4.458 SPBU atau capai 81 persen. Dari instalasi ini akan dilanjutkan untuk progres integrasi agar data bisa dipantau melalui dashboard.
“Program digitalisasi SPBU merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan layanan kepada konsumen, sehingga bisa memantau ketersediaan dan stok BBM di setiap wilayah, stok dan penjualan BBM, serta transaksi di SPBU, sekaligus dapat meningkatkan pengawasan penyaluran BBM,” katanya.
Fajriyah menambahkan dengan sistem digital seluruh proses penyediaan BBM di SPBU terpantau dengan baik dan data tersebut dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas.
“Digitalisasi SPBU merupakan bagian dari program digitalisasi Pertamina yang akan dilakukan dari hulu hingga ke hilir. Digitalisasi juga dilanjutkan pada TBBM, kapal pengangkut, kilang, bahkan hingga sumur pengeboran,” kata Fajriyah.
Baca juga: Pertamina kejar penuntasan digitalisasi SPBU
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020