"Untuk memberantas mencegah dan mengurangi penyebaran virus COVID-19 ini, kita harus menuju target untuk melakukan10.000 tes PCR real time per hari dengan mengaktifkan 78 laboratorium dari sebelumnya hanya 32 laboratorium," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.
Yuri mengatakan untuk mencapai target tersebut pemerintah sudah mendatangkan 150.000 reagen PCR yang akan segera didistribusikan.
"Untuk mendukung real time PCR sudah didatangkan lagi sebanyak 150.000 reagen PCR, ini akan segera kita distribusikan ke laboratorium-laboratorium yang sudah menjadi jejaring dalam pemeriksaan COVID-19," ujarnya.
Baca juga: 22.000 relawan bergabung dalam Gugus Tugas Penanganan COVID-19
Baca juga: Pemerintah minta siswa manfaatkan program "Belajar dari Rumah" di TVRI
Baca juga: Pemerintah apresiasi donasi masyarakat untuk penanggulangan COVID-19
Selain itu Gugus Tugas akan melakukan konversi 305 alat tes cepat molekuler untuk menambah jumlah alat tes cepat COVID-19 yang sudah ada saat ini yakni 900 unit.
Yuri juga mengatakan pihaknya sedang menunggu datangnya cartridge untuk pemeriksaan COVID19.
"Ini tinggal menunggu datangnya cartridge untuk COVID19, mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita berharap pada pekan ini pun juga sudah bisa kita operasionalkan sehingga target 10.000 pemeriksaan per hari bisa kita penuhi," ujarnya.
Selain meningkatkan jumlah mesin, reagen dan SDM, Gugus Tugas juga merancang sistem terkait dengan zonasi agar memperpendek waktu kirim spesimen menuju ke laboratorium uji.
Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 11.165 orang dan yang sudah terkonfirmasi positif mencapai 5.136 melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang hasilnya bisa diketahui saat itu juga (realtime).
Sedangkan total kasus sembuh per Rabu pukul 12.00 WIB, mencapai 446 orang dan meninggal dunia sebanyak 468 orang.
Untuk pengujian antigen berbasis real time PCR itu, kata dia, dilakukan di 32 laboratorium di seluruh Indonesia.
Beberapa laboratorium juga ditingkatkan kapasitasnya, baik menambah mesin dan menambah laboratorium baru yang dilengkapi dengan alat sesuai standar.
Data terakhir provinsi yang terdampak COVID-19 sebanyak 34 lokasi, dan kota/kabupaten mencapai 196 lokasi.
Dalam kesempatan itu ia meminta agar masyarakat mematuhi jarak aman dalam berkomunikasi setidaknya satu hingga dua meter, menggunakan masker jika terpaksa ke luar rumah dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
“Masih ada kasus positif tanpa gejala, tanpa keluhan, masih ada di tengah masyarakat. Ini menjadi sumber penularan dan kedua masih ada masyarakat yang rentan tertular,” demikian Achmad Yurianto.*
Baca juga: Jubir sebut 27 ribu orang telah diperiksa "real time" PCR
Baca juga: Banten ajukan permohonan PSBB kepada Kemenkes RI
Baca juga: Achmad Yurianto: Penerapan PSBB Bogor dan Bekasi terserah Pemda Jabar
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020