Pemerintah Nusa Tenggara Timur menyebutkan delapan orang warga Timor Leste yang dinyatakan positif COVID-19 sempat singah di rumah makan di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) ketika dalam perjalanan menuju Dili.Kami perlu sampaikan bahwa bukan satu orang yang dinyatakan positif COVID-19 tetapi ada delapan orang. Mereka sempat singah di NTT sebelum menuju Timor Leste
"Kami perlu sampaikan bahwa bukan satu orang yang dinyatakan positif COVID-19 tetapi ada delapan orang. Mereka sempat singah di NTT sebelum menuju Timor Leste," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu di Kupang, Rabu (15/4) malam.
Ia mengatakan, delapan warga negara Timor Leste itu sebelumnya datang dari Bali dan singah di Kota Kupang sebelum menuju Dili menggunakan transportasi darat.
Baca juga: Timor Leste laporkan kasus kedua COVID-19
Saat ini kedelapan warga Negara Timor Leste yang telah dinyatakan positif mengidap COVID-19 sedang dalam perawatan medis di Dili.
Marius yang juga sebagai juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengatakan dalam perjalanan menuju Dili kedelapan warga Timor Leste sempat makan malam di salah satu rumah makan di Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara.
"Kami harapkan pemilik rumah makan di TTU untuk mengingat kembali siapa saja yang sempat melakukan kontak langsung dengan delapan warga Timor Leste saat makan di rumah makan itu," ucap Marius menegaskan.
Marius mengatakan, selain menyingahi TTU delapan warga Timor Leste yang telah terpapar COVID-19 juga menyingahi daerah Silawan, Kabupaten Belu sebelum menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia dengan negara Timor Leste di Motaian.
Pemerintah NTT demikian Marius mengharapkan bantuan sopir travel yang mengangkut delapan warga Timor Leste itu agar segera melakukan pemeriksaan kesehatan pada petugas medis di Pulau Timor.
Baca juga: Mahasiswa Unej asal Timor Leste memilih tetap di Jember saat COVID-19
Informasi dari sopir travel kata dia sangat dibutuhkan pemerintah untuk memudahkan pelacakan terhadap warga NTT yang sempat melakukan kontak langsung dengan delapan warga Timor Leste itu.
"Kami sangat membutuhkan informasi dari sopir travel yang mengangkut delapan warga Timor Leste itu untuk memudahkan pemerintah melacak warga NTT lainnya yang telah melakukan kontak dengan warga Timor Leste, sehingga memudahkan dalam penanganan medis guna pencegah penyebaran COVID-19 di NTT," tutur Marius.
Baca juga: Darurat COVID-19, pos lintas batas RI-Timor Leste buka dua jam
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020