Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mencanangkan pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang dilakukan secara resmi lewat virtual video conference."Ini adalah kerja sama bersejarah karena baru pertama kali disponsori swasta," kata Menter Luhut.
Menteri Luhut mengatakan rencana pembangunan bandara Internasional di Kediri ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu bersama Gubernur Jawa Timur dan sejumlah kepala daerah. Rencana itu mulai mengerucut setelah Direksi PT Gudang Garam Tbk menyampaikan keinginan membuat lapangan terbang di Kediri.
"Ini adalah kerja sama bersejarah karena baru pertama kali disponsori swasta," kata Menter Luhut dalam video conference, Rabu.
Pelaksanaan proyek bandara di Kediri merupakan proses yang panjang dan dukungan dari berbagai pihak termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merancang bangunan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang menyelesaikan pembebasan lahan dengan baik, serta dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Kediri.
Ia menambahkan, pemerintahan selama periode 2014 – 2019 telah menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 3.432 kilometer, jalan tol 947 kilometer, jembatan 40 kilometer, jembatan gantung 134 unit, dan bandara baru sebanyak 10 unit termasuk Bandara Kediri.
Baca juga: Lakukan peletakan batu pertama, Luhut puji desain Bandara Kediri
Skema pembangunan bandara ini, lanjut dia, dilakukan dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Unsolicited. Hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 38 Tahun 2015 dan Permenhub Nomor 58 Tahun 2018, dimana PT Surya Dhoho Investama (anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk.) akan melakukan kerja sama operasional dengan PT Angkasa Pura I sebagai pemegang BUBU (badan usaha bandar udara).
Luhut berharap pembangunan bandara ini akan membantu konektivitas wilayah Jawa Timur bagian selatan. Dengan jumlah penduduk di provinsi ini mencapai 40 juta orang, keberadaan bandara akan sangat membantu menumbuhkan perekonomian, pariwisata, dan keberangkatan haji.
Bentuk kerja sama BOT
Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura 1 Faik Fahmi mengatakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk. untuk proyek bandara telah dilakukan pada Selasa, 10 Maret 2020 lalu. Bentuknya adalah Build Operate Transfer (Bangun Guna Serah) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi.
"Angkasa Pura 1 berkomitmen untuk bersama-sama Gudang Garam melaksanakan operasional Bandara Kediri secara profesional, guna memenuhi semua persyaratan kelayakan layanan sebuah bandara," kata Faik Fahmi yang didampingi Direktur Pengembangan Usaha Dendi T Danianto.
Baca juga: AP I: Desain Bandara Kediri mampu didarati pesawat berbadan besar
Sekretaris Kabinet Pramono Anung gembira dengan terlaksananya pembangunan bandara di Kediri. Proyek ini adalah yang pertama dibangun oleh swasta di Indonesia dan akan membuka isolasi daerah Jawa Timur bagian selatan.
Pramono juga sudah komunikasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono untuk membangun jalan tol Kertosono – Tulungagung.
"Saya lahir di Kediri dan sudah sejak lama memimpikan pembangunan bandara di sini. Saya juga minta kepada Pak Basuki untuk membangun jalan tol Kertosono - Tulungagung," katanya.
Selain jajaran kabinet dan Gubernur Jawa Timur, pencanangan pembangunan Bandara Internasional Kediri ini diikuti oleh Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto, Dandim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, Kajari Kabupaten Kediri Rohmadi, dan Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri Putut Tri Sunarko.
Baca juga: Wali Kota Kediri apresiasi pembangunan bandara Kediri
Menhub: Bandara Kediri mulai dibangun April 2020
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020