• Beranda
  • Berita
  • Erick Thohir sedih mayoritas bahan baku obat dan alkes masih impor

Erick Thohir sedih mayoritas bahan baku obat dan alkes masih impor

16 April 2020 15:48 WIB
Erick Thohir sedih mayoritas bahan baku obat dan alkes masih impor
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) meninjau ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Mohon maaf bapak-bapak kalau saya bicara ini sangat menyedihkan jika negara sebesar Indonesia ini 90 persen bahan bakunya dari luar negeri untuk industri obat

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan sudah seharusnya Indonesia sebagai negara besar memiliki blueprint atau cetak biru strategi untuk ketahanan kesehatan.

"Kita di Kementerian BUMN sejak September waktu itu kita sudah merapatkan dan mencoba membuat blueprint bahwa negara sebesar Indonesia ini sudah seyogyanya memiliki strategi yang namanya energi security, food security, dan tentu yang hari ini bisa kita lihat health security," kata Erick Thohir di Jakarta, Kamis.

Langkah-langkah yang diambil untuk mewujudkan health security oleh Erick Thohir dengan menggabungkan rumah sakit yang ada di BUMN yang totalnya berjumlah 70 rumah sakit.

"Dan tidak di situ saja dari BUMN-BUMN farmasi kita juga gabungkan dan yang sedang kita review sekali lagi bagaimana ini bisa menjadi supply chain juga rumah sakit ke depannya," kata Menteri BUMN itu.

Baca juga: Erick Thohir coba sinergikan penemu ventilator dan industri pertahanan

Erick Thohir mengaku sedih dan prihatin mengingat mayoritas bahan baku obat untuk industri farmasi nasional dan alat-alat kesehatan (alkes) di Indonesia diimpor dari luar negeri.

"Mohon maaf bapak-bapak kalau saya bicara ini sangat menyedihkan jika negara sebesar Indonesia ini 90 persen bahan bakunya dari luar negeri untuk industri obat," ujar Erick Thohir.

Menurut dia, hal tersebut juga terjadi pada alat-alat kesehatan di Indonesia yang mayoritas masih diimpor dari luar negeri.

Baca juga: Erick Thohir ajak konsolidasi rantai pasok RI, jangan mudah impor

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020