• Beranda
  • Berita
  • Via Jarvis, Kemenperin ingin perluas akses pendidikan sektor industri

Via Jarvis, Kemenperin ingin perluas akses pendidikan sektor industri

16 April 2020 15:59 WIB
Via Jarvis, Kemenperin ingin perluas akses pendidikan sektor industri
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO Kemenperin/am.

Dapat saya informasikan di sini bahwa sampai saat ini, Jarvis telah menerima pendaftaran 3.619 calon mahasiswa

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk membuka akses yang luas bagi para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) di Indonesia untuk dapat menempuh pendidikan di berbagai politeknik dan juga akademi yang secara khusus fokus pada sektor industri.

Oleh karena itu Badan Pengembangan Sumber Daya Industri (BPSDMI) Kemenperin akan meluncurkan program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis).

“Jika dahulu penerimaan mahasiswa dilakukan melalui jalur off line (tatap muka), saat ini Penerimaan Mahasiswa Baru dapat dilaksanakan dengan jalur daring (online). Keterbatasan jarak dan tatap muka langsung dapat diatasi oleh sistem ini,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melalui konferensi virtual di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Kemendikbud : keterlibatan industri tingkatkan mutu pendidikan

Melalui sistem ini, lanjut Menperin, terbuka kesempatan yang sama bagi seluruh lulusan SMA, SMK  madrasah aliyah, dan MAK, karena sistem ini dapat menjangkau dan menjaring calon-calon mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Jalur Penerimaan Vokasi Industri atau Jarvis, akan menerima lulusan SMA/SMK/MA/MAK dengan cara online yang dapat diakses melalui website: jarvis.kemenperin.go.id selamat 24 jam, 7 hari seminggu sampai dengan tanggal 10 Mei 2020 pukul 24:00.

“Dapat saya informasikan di sini bahwa sampai saat ini, Jarvis telah menerima pendaftaran 3.619 calon mahasiswa,” ujar Menperin.

Baca juga: Kemenperin bimbing tenaga pelatih siswa magang di industri

Melalui sistem Jarvis diharapkan dapat menjaring 3.041 mahasiswa baru, termasuk di dalamnya 548 mahasiswa dengan bebas biaya kuliah di Politeknik Industri Logam di Morowali - Sulawesi Tengah (96 orang), Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal -Jawa Tengah (150 orang), Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng - Sulawesi Selatan (102 orang), dan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Solo-Jawa Tengah (200 orang).

“Saya berharap para lulusan SMA, SMK, MA, dan MAK dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya juga berharap Jarvisterus dikembangkan dan adaptif dengan kondisi dan tantangan kita ke depan,” tukas Menperin.

Pendaftaran pada program Jarvis ini dimulai sejak 2 April 2020 dan secara resmi diluncurkan oleh Menteri Perindustrian pada 16 April 2020 secara virtual.

Program Jarvis mencakup pendaftaran untuk 10 politeknik dan dua akademi komunitas milik Kemenperin yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

Berbagai politeknik dan akademi komunitas yang ada di bawah Kemenperin memiliki jenjang pendidikan dari D-I, D-II, D-III, D-IV dan S2. Namun, untuk tahun ajaran 2020-2021, hanya akan dibuka untuk jenjang D-II, D-III, dan D-IV.

Baca juga: Indonesia-Swiss serius bahas pendidikan vokasi industri


 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020