Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Beijing "perlu berterus terang" pada apa yang mereka ketahui.
Sumber COVID-19 tetap menjadi misteri. Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, pada Selasa (14/4) mengatakan intelijen AS menunjukkan bahwa virus corona kemungkinan terjadi secara alami, bertentangan dengan anggapan bahwa virus itu dibuat di laboratorium di China, tetapi hal itu belum pasti.
Fox News, Rabu, melaporkan bahwa virus itu berasal dari laboratorium Wuhan dan bukan sebagai senjata biologis, tetapi sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan bahwa upayanya untuk mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar dari kemampuan Amerika Serikat.
Laporan itu dan yang lainnya menyebutkan laboratorium di Wuhan melakukan eksperimen virologi dan lemahnya standar keselamatan di laboratorium tersebut menyebabkan seseorang terinfeksi dan muncul di pasar "basah" terdekat, tempat virus mulai menyebar.
Dalam konferensi pers, ketika ditanya tentang laporan virus yang lepas dari laboratorium Wuhan, Trump mengatakan bahwa ia mengetahui hal tersebut.
"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi saat ini," katanya.
Ditanya apakah dia telah membahas laboratorium Wuhan dalam percakapannya dengan Presiden Cina Xi Jinping, Trump berkata: "Saya tidak ingin membahas apa yang saya bicarakan dengannya tentang laboratorium, saya hanya tidak ingin membahas, itu tidak pantas sekarang."
Trump telah berusaha untuk menitikberatkan hubungan AS yang kuat dengan China selama pandemi karena Amerika Serikat mengandalkan Tiongkok untuk peralatan pelindung diri yang sangat dibutuhkan oleh pekerja medis Amerika.
Pompeo, dalam wawancara dengan Fox News Channel, mengatakan "kami tahu virus ini berasal dari Wuhan, China," dan bahwa jarak Institut Virologi itu hanya beberapa mil dari pasar basah.
"Kami benar-benar membutuhkan pemerintah China untuk membuka diri" dan membantu menjelaskan "bagaimana sebenarnya penyebaran virus ini," kata Pompeo.
"Pemerintah China perlu berterus terang," katanya.
Konsensus ilmiah menyatakan bahwa SARS-CoV-2, nama resmi virus, berasal dari kelelawar.
Trump dan pejabat lainnya telah menyatakan kecurigaan mendalam terhadap China, yang secara resmi menyatakan jumlah kematian dari virus sekitar 3.000 orang sementara Amerika Serikat memiliki jumlah kematian lebih dari 20.000 dan angka itu terus meningkat.
Dia mengatakan Amerika Serikat memiliki lebih banyak kasus "karena kami melaporkan lebih banyak."
"Apakah Anda benar-benar percaya dengan angka-angka yang dilaporkan Beijing bahwa mereka hanya memiliki beberapa jumlah kasus positif COVID-19 dan kasus kematian; apakah ada yang benar-benar percaya itu?" ujar Trump.
Sumber : Reuters
Baca juga: Dalam percakapan dengan Trump, Xi Jinping minta AS perbaiki hubungan
Baca juga: Xi Jinping yakinkan Trump bahwa China akan kalahkan virus corona
Baca juga: Trump tuding WHO condong ke China, gagal tangani virus corona
Presiden: proses pemeriksaan COVID-19 di laboratorium dipercepat
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020