63 ABK di Kendari ikut rapid test COVID-19

17 April 2020 13:48 WIB
63 ABK di Kendari ikut rapid test COVID-19
Tim Gugus Tugas COVID-19 Sultra saat melakukan tes cepat corona (rapid test) pada 63 ABK di Kendari dengan hasil tes seluruhnya negatif. ANTARA/HO-Dinkes Sultra

mereka merupakan kelompok yang berisiko untuk tertular virus COVID-19

Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Sulawesi Tenggara dari Dinas Kesehatan Sultra, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) bekerja sama melakukan tes cepat corona (rapid test) pada 63 anak buah kapal (ABK) di Kendari.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes Sultra, Hj Kartina Razak mengatakan tes cepat corona itu dilaksanakan di KM (Kapal Motor) Simba I, Pelabuhan Nusantara Pangkalan Perahu.

"Yang dites sebanyak 63 orang ABK dari KM Simba 1, KM Aksar Sahputra 08, KM Agil Pratama 04, Express Bahari 6E. Media 3, Polri 1," kata Kartina saat diwawancara via WhatsApp, Jumat (17/4).

Kartina mengungkapkan, dari 63 orang ABK yang dilakukan rapid test seluruhnya dinyatakan negatif.

Baca juga: 14 awak KM Kelud positif COVID-19
Baca juga: ABK pekerja migran asal Badung-Bali dikarantina di rumah singgah

 
Tim Gugus Tugas COVID-19 Sultra saat melakukan tes cepat corona (rapid test) pada 63 ABK di Kendari. Dari hasil tes seluruhnya dinyatakan negatif. ANTARA/HO-Dinkes Sultra


"Kenapa kami lakukan rapid test kepada mereka? Karena mereka merupakan kelompok yang berisiko untuk tertular virus COVID-19 dengan mobilitas yang tinggi setiap hari bertemu dengan banyak orang yang status kesehatan kemungkinan terganggu," jelasnya.

Ia berharap seluruh ABK yang ada di pelabuhan tersebut tetap melakukan upaya-upaya pencegahan wabah virus corona diantaranya memakai masker, jaga jarak dengan orang lain, rajin cuci tangan pakai sabun, terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Kami juga meminta agar mereka mengedukasi penumpang kapal untuk selalu memakai masker. Jika ada keluhan batuk, demam, sakit tenggorokan dan sesak, sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta," pungkasnya.

Baca juga: Pelni: 39 ABK di Pulau Galang dalam kondisi stabil
Baca juga: 39 ABK KM Kelud dikarantina di RS Galang
Baca juga: KKP terapkan protokol cegah COVID-19 kepada ABK kapal pencuri ikan


 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020