• Beranda
  • Berita
  • IPB-KRKP inisiasi gerakan bantu petani saat pandemi

IPB-KRKP inisiasi gerakan bantu petani saat pandemi

18 April 2020 13:27 WIB
IPB-KRKP inisiasi gerakan bantu petani saat pandemi
Dokumentasi - Pekerja membajak sawah menggunakan traktor di Sidomulyo, Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (16/4/2020). ANTARA FOTO/Siswowidodo/nz.
Pusat Layanan Informasi Pertanian atau Tani Center IPB University bekerja sama dengan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) menginisiasi gerakan Buy 1 Give 1 (beli 1, sedekah 1) untuk membantu petani dan masyarakat kurang mampu saat pandemi COVID-19.

"Gerakan ini hadir untuk membantu kebutuhan pangan kelompok rentan, mengurangi risiko kerawanan dan kelaparan serta menjadi solusi bagi petani di desa untuk mendapatkan pasar dan kepastian harga serta serapan produk," ujar Kepala Unit Tani Center IPB University, Dr Hermanu Triwidodo, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Hermanu menambahkan gerakan itu dilakukan untuk menjembatani kelompok mampu di perkotaan dengan petani produsen pangan dan kelompok kelas bawah kota.

"Nantinya kelompok mampu membantu kelompok bawah dengan membeli pangan untuk keluarganya dan keluarga kelompok rentan. Aksi ini disebut sebagai sabilulungan atau gotong royong sambung keperluan," kata dia.

Baca juga: Anggota DPR apresiasi penggalakan pembelian hasil karet petani lokal

Baca juga: Anggota DPR RI nilai Kementan lambat realisasikan bantuan ke petani

Baca juga: MUI dukung masjid jadi sentra ekonomi umat saat COVID-19


Koordinator Nasional KRKP Said Abdullah menambahkan pihaknya bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam gerakan sosial itu. Mulai dari politisi, media hingga musisi.

"Keterlibatan banyak pihak ini diharapkan akan mampu memberikan dukungan yang lebih besar lagi," ujar Abdullah.

Untuk tahap awal, gerakan itu menyasar keluarga kurang mampu yang berada di wilayah Bogor. Ke depan, diharapkan bisa menyebar ke sejumlah wilayah di Jabodetabek.

"Beras yang dibeli dari petani akan di salurkan kepada keluarga kurang mampu di desa sekitar kampus IPB yang terkendala pemenuhan kebutuhan pokoknya akibat kondisi saat ini. Aksi ini ditargetkan bisa menjangkau sekurangnya 500 kepala keluarga," ujar Abdullah.

Untuk bisa terlibat dalam aksi itu, para donatur dapat melakukan donasi dengan cara membeli produk petani berupa beras dengan harga Rp12 ribu per kilogram. Minimal pembelian sebanyak lima kilogram. Setiap pembelian satu kilogram beras, donatur membayar dua kilogram beras. Satu kilogram yang dibayarkan akan diberikan kepada yang membutuhkan.

"Beras yang dipesan akan diantar ke donatur. Sementara beras yang dibayar donatur akan diantar ke keluarga kelompok rentan," kata Abdullah.

Metode lainnya, bisa juga seluruh beras yang dibeli donatur akan diantar dan disalurkan ke keluarga kelompok rentan yang membutuhkan.*

Baca juga: Akademisi dorong masjid hubungkan petani dan konsumen saat COVID-19

Baca juga: Meski pandemi COVID-19, Kementan sebut penyuluh tetap dampingi petani

Baca juga: Peneliti: Penerapan HPP harus selaras dengan kondisi COVID-19

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020