• Beranda
  • Berita
  • Imbas COVID-19, dua pasar dan puskesmas di Pesisir Selatan ditutup

Imbas COVID-19, dua pasar dan puskesmas di Pesisir Selatan ditutup

18 April 2020 18:59 WIB
Imbas COVID-19, dua pasar dan puskesmas di Pesisir Selatan ditutup
Suasana penyemprotan disinfektan di pasar tradisional Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. (FOTO ANTARA/HO-ist/2020)

Selain pasar, pada Kamis (16/4) Puskesmas Koto XI Tarusan juga ditutup karena seluruh pegawai di sana diduga pernah kontak dengan pasien positif COVID-19

Dua pasar di Kecamatan Koto XI Tarusan dan satu pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) ditutup sementara berdasarkan evaluasi temuan kasus positif COVID-19 yang cukup banyak di daerah itu.

"Pasar yang ditutup adalah Pasar Nanggalo Tarusan dan Pasar Barung-Barung Belantai. Kita ingin menghentikan sementara aktivitas yang dinilai bisa memicu penyebaran COVID-19 di daerah itu," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kabupaten Pesisir Selatan, Rinaldi di Painan, Ibu Kota Kabupaten Pesisir Selatan,Sabtu.

Penutupan pasar itu, katanya, dituangkan dalam Instruksi Bupati Pesisir Selatan Nomor : 100/16/GTC-IV/2020 tanggal 18 April 2020 yang ditujukan kepada pengelola dan pedagang pasar pada kedua pasar.

Rinaldi mengatakan lima dari enam kasus positif COVID-19 berasal dari Kecamatan Koto XI Tarusan. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 itu terpaksa diambil kebijakan tegas.

Selain pasar, kata dia, pada Kamis (16/4) Puskesmas Koto XI Tarusan juga ditutup karena seluruh pegawai di sana diduga pernah kontak dengan pasien positif COVID-19.

Sebanyak 58 pegawai Puskesmas Koto XI langsung di karantina di rusunawa Painan Selatan yang merupakan lokasi karantina yang disiapkan pemerintah kabupaten setempat.

Semua pegawai juga langsung dilakukan pemeriksaan "swab" dan hasilnya ada dua orang dinyatakan positif COVID-19.

Saat ini, katanya, ke-58 pegawai masih menjalani pemantauan untuk beberapa hari ke depan. Jika kondisinya membaik dengan tidak adanya tanda-tanda terinfeksi COVID-19 seperti demam tinggi, batuk, sesak napas dan lainnya maka diperbolehkan pulang.

Hingga Sabtu ini tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 asal daerah setempat mencatat jumlah pelaku perjalanan dari dari terjangkit yang masuk ke daerah itu mencapai 2.418 orang.

Sementara orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 65 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) enam orang, satu dirawat RSUP M Jamil Padang, empat di RSUD M Zein Painan dan satunya lagi di RS Unand Padang, demikian Rinaldi.

Baca juga: Naik jadi tiga, kasus PDP COVID-19 di Pesisir Selatan-Sumbar bertambah

Baca juga: Sumbar terapkan PSBB mulai 22 April 2020, atasi COVID-19

Baca juga: Humas: Empat warga Kabupaten Pesisir Selatan-Sumbar positif COVID-19

Baca juga: Mentawai ajukan penutupan Bandara Rokot cegah COVID-19

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020