• Beranda
  • Berita
  • Ada tambahan 15, penderita COVID-19 di Kalsel menjadi 91 kasus

Ada tambahan 15, penderita COVID-19 di Kalsel menjadi 91 kasus

18 April 2020 20:19 WIB
Ada tambahan 15, penderita COVID-19 di Kalsel menjadi 91 kasus
Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan HM Muslim. (FOTO ANTARA/HO- Humas Pemprov Kalsel)

Dari penambahan tersebut satu orang adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin yang berdasarkan hasil laboratorium dinyatakan terkonfirmasi positif

Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan HM Muslim menyampaikan ada penambahan penderita COVID-19 di Kalimantan Selatan yang kini mencapai 91 kasus atau bertambah 15 kasus dari sebelumnya 76 kasus.

"Dari penambahan tersebut satu orang adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin yang berdasarkan hasil laboratorium dinyatakan terkonfirmasi positif," katanya di Banjarmasin, Sabtu malam.

Sedangkan 14 kasus lainnya, berdasarkan penelusuran tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalsel terhadap warga yang kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif.

Sebanyak 14 kasus tersebut, masing-masing delapan kasus dari Kota Banjarbaru, dua kasus dari Kabupaten Tabalong dan empat kasus dari Kabupaten Barito Kuala.

Ia menjelaskan dari 91 kasus terkonfirmasi positif tersebut, sebanyak 34 kasus dirawat di berbagai rumah sakit umum daerah (RSUD) di Kalsel, 41 kasus menjalani isolasi mandiri dan karantina khusus, sembilan orang sembuh dan tujuh orang meninggal dunia.

Sedangkan sebanyak 34 kasus yang kini dirawat di beberapa RSUD yaitu, di RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak 16 orang, RS HM Ansyari Saleh Banjarmasin empat orang, RS Abdul Aziz Kabupaten Batola sebanyak dua orang.

Kemudian, RS Boejasin Kabupaten Tanah Laut dua orang, RS Idaman Banjarbaru dua orang, RS Damanhuri Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tiga orang, RS Hasan Basry Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tiga orang dan RS Badaruddin Tabalong sebanyak dua orang.
Grafik perkembangan COVID-19 yang dilansir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemrov Kalsel)


Adapun pasien COVID-19 tersebut masing-masing berasal dari Kabupaten Tanah Laut sebanyak tiga orang dalam perawatan, Kabupaten Kotabaru satu orang dalam perawatan, Kabupaten Banjar tiga orang dalam perawatan, sembuh tiga orang dan seorang meninggal dunia.

Kabupaten Barito Kuala sebanyak 11 orang dalam perawatan, Kabupaten Tapin seorang dalam perawatan dan satu orang meninggal dunia.

Kabupaten Hulu Sungai Selatan tiga orang dalam perawatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah tiga orang dalam perawatan, Kabupaten Tabalong sebanyak lima orang dalam perawatan dan satu orang sembuh.

Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 12 orang dalam perawatan, Kabupaten Balangan seorang sembuh, Kota Banjarmasin sebanyak 21 orang dalam perawatan, empat orang sembuh dan lima orang meninggal dunia, dan Kota Banjarbaru 12 orang dalam perawatan.

Sedangkan PDP sebanyak 10 orang dan Orang Dalam Pemantuan (ODP) 1.341 orang.

Muslim menambahkan tingginya penambahan kasus COVID-19 di Kalsel saat ini karena Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 baik provinsi maupun kabupaten dan kota bekerja dengan maksimal.

Jajaran Satgas dan Dinkes kabupaten dan kota melakukan penelusuran ke beberapa klaster yang dianggap potensial bisa menularkan COVID-19.

Selain itu juga saat ini didukung dengan laboratorium yang mampu menganalisa hasil tes yang telah dilakukan.

Jadi, kondisi tersebut berbeda dibanding di awal-awal mulai ditemukannya kasus COVID-19 di mana sampel harus dikirim ke Jakarta sehingga beberapa hari kemudian hasilnya baru dapat diketahui, demikian HM Muslim.


Baca juga: Kurang dari 24 jam, pasien COVID-19 di Kalsel bertambah 11 orang

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kalsel menjadi 38 orang dan enam meninggal

Baca juga: Untuk waspada, Banjarbaru-Kalsel ditetapkan zona merah COVID-19

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020