• Beranda
  • Berita
  • KKP catat prognosa perikanan 1,67 juta ton, aman sampai Juni

KKP catat prognosa perikanan 1,67 juta ton, aman sampai Juni

19 April 2020 12:13 WIB
KKP catat prognosa perikanan 1,67 juta ton, aman sampai Juni
Beberapa kapal nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berlabuh untuk membongkar hasil tangkapan ikan. (ANTARA/Kutnadi)

Sampai Juni aman tidak ada kelangkaan ikan, karena produksi ikan tangkap maupun budidaya terus ada

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat bahwa prognosa komoditas perikanan tangkap pada triwulan II-2020 sebesar 1,67 juta ton sehingga kebutuhan konsumsi perikanan diperkirakan aman sampai Juni mendatang.

Dirjen Perikanan Tangkap KKP, M Zulficar Mochtar, menjelaskan bahwa hingga saat ini aktivitas melaut nelayan di seluruh wilayah masih relatif normal, sehingga produksi perikanan tidak mengalami kendala untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat.

"Kita masih punya potensi sekitar 1,6 juta ton. Sampai Juni aman tidak ada kelangkaan ikan, karena produksi ikan tangkap maupun budidaya terus ada," kata Zulficar pada diskusi daring di Jakarta, Minggu.

Zulficar mengakui bahwa produksi tangkapan nelayan masih dinilai stabil, meski di sejumlah wilayah dan beberapa spesies perikanan terdapat penurunan dari segi volume maupun harga.

Ia menyebutkan bahwa komoditas perikanan yang rata-rata mengalami penurunan secara nasional yakni, cumi-cumi dengan penurunan volume 14,5 persen serta harga 2,5 persen.

Baca juga: Menteri Edhy: Pandemi momentum pengusaha tingkatkan ekspor perikanan
Baca juga: KKP: Ekspor perikanan justru naik di tengah wabah Corona, ini sebabnya


Kemudian, kepiting juga mengalami turun harga sebesar 8,2 persen dengan produksi yang berlimpah sebesar 142 persen; ikan karang mengalami penurunan harga 1 persen dengan produksi 3,2 persen, serta pelagis kecil turun harga sebesar 1,5 persen.

Oleh karena itu, KKP mengusulkan sejumlah stimulus guna menghindari produksi ikan tangkap tidak terjual dan harus dibuang karena kelebihan stok, salah satunya mendorong Kementerian BUMN dapat menyerap produksi nelayan.

"Kami berharap pembelian ikan didorong oleh Kementerian BUMN, di mana ikan-ikan tersebut dibeli oleh perusahaan BUMN sehingga bisa menjangkau sistem jejaring logistik," kata Zulficar.

KKP juga mendorong adanya penugasan kepada Kementerian Sosial dan Kementerian BUMN untuk dapat membeli produksi ikan, kemudian mendistribusikannya ke masyarakat sebagai bagian program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) kepada keluarga penerima manfaat.

Baca juga: KKP tekankan pentingnya penyerapan ikan saat pandemi COVID-19
Baca juga: KKP nyatakan optimisme nelayan melaut di tengah COVID-19 masih tinggi

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2020