• Beranda
  • Berita
  • Penyebaran corona menurun, Australia kurangi pembatasan

Penyebaran corona menurun, Australia kurangi pembatasan

21 April 2020 17:38 WIB
Penyebaran corona menurun, Australia kurangi pembatasan
Sebuah pesan yang meminta warga untuk tetap di rumah terpasang di Fairlight, Sydney, Minggu (5/4/2020). ANTARA FOTO/Xinhua/Bai Xuefei/pras.

Kita sedang dalam perjalanan untuk kembali dan menurut saya kita sudah mencapai titik balik


Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Selasa menyatakan Australia sudah mulai pulih dari COVID-19 dan kasus infeksi baru virus corona hampir tidak ada.

Dengan itu, ia mengatakan, rumah-rumah sakit akan mulai kembali menjalankan operasi secara selektif dan sekolah-sekolah akan dibuka kembali bagi lebih banyak anak.

Sebagai bagian dari pembatasan sosial yang luas, Australia pada Maret melarang kegiatan semua operasi tidak darurat agar ranjang-ranjang di rumah sakit bisa dikosongkan di tengah kemungkinan bahwa gelombang kasus virus corona akan muncul. Sekolah-sekolah juga ditutup.

Namun, dengan tingkat infeksi COVID-19 yang sedang menurun dari sedikitnya 25 persen pada pertengahan Maret menjadi di bawah 1 persen sehari, Morrison mengatakan di Canberra bahwa Australia sudah bisa mengurangi beberapa pembatasan mulai pekan depan.

"Kita sedang dalam perjalanan untuk kembali dan menurut saya kita sudah mencapai titik balik," kata Morrison kepada para wartawan, Selasa.

Baca juga: Bosan? Yuk piknik virtual ke Australia
Baca juga: Ilmuwan Australia sukses melacak virus corona pada air limbah


Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan pada Selasa bahwa pengurangan pembatasan operasi secara selektif dimungkinkan untuk dilakukan setelah pihak berwenang berhasil mengamankan pasokan peralatan pelindung dan medis, termasuk 7.500 ventilator untuk kapasitas maksimal.

Pemerintah mengatakan akan menyampaikan keterangan rinci soal aplikasi pelacak kontak, yang dirancang untuk dengan cepat memperingatkan para pengguna jika mereka melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang kemudian didiagnosis mengidap COVID-19.

Otoritas menganggap aplikasi pelacakan itu perlu diterapkan sebelum banyak kegiatan masyarakat dibuka kembali.

Sementara itu, pemerintah negara bagian berpenduduk terbanyak di Australia, New South Wales (NSW), mengatakan semua murid akan mulai bisa mengikuti pelajaran tatap muka bulan depan setelah selama lebih dari satu bulan pengajaran berlangsung secara daring.

Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian mengatakan murid-murid akan kembali ke sekolah pada 11 Mei dengan persiapan menuju pelaksanaan kembali kegiatan sekolah secara penuh pada Juli.

Secara keseluruhan, jumlah kasus COVID-19 di Australia tercatat 6.300 dengan 71 kematian.

Sumber: Reuters

Baca juga: Australia dorong sekolah kembali buka, langkah longgarkan pembatasan
Baca juga: Kanguru Australia berkeliaran di jalanan Adelaide

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020